RPP AKIDAH AHLAK KLS 12 MA
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
( R P P ) Kurikulum 2013
Satuan
Pendidikan
|
:
|
MAN 2 Pangandaran
|
Mata Pelajaran
|
:
|
|
Tema / Subtema
|
:
|
Al-Asma
Al-Husna
|
Kelas / Semester
|
:
|
XII (Dua Belas) / 1
|
Materi Pokok
|
:
|
Al-Asma
Al-Husna
|
Alokasi Waktu
|
:
|
4 x 45 Menit
|
KI.I
Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya.
KI.2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong, kerjasama,
toleran, damai, santun, responsive dan pro aktif) dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan social dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
KI.3 Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan
factual, konseptual, procedural dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI.4 Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya disekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan
kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
II.
Kompetensi Dasar (KD)
1.1 Meyakini sifat-sifat Allah yang terkandung dalam tujuh Al-Asma
Al-Husna: al-Ghafar,
al-Razzaq, al-Malik, al-Hasib, al-Hadi,
al-Khalik dan al-Hakim.
2.1 Membiasakan menerapkan nilai-nilai positif yang terkandung
dalam tujuh Al-Asma
Al-Husna: al- Ghaffar, al- Razzaq, al-Malik, al-Hasib, al-Hadi, al-Khalik
dan al-Hakim
dalam kehidupan
sehari-hari.
3.1 Memahami makna tujuh Al-Asma Al-Husna: al- Ghaffar,
al-Razzaq, al-Malik, al- Hasib, al-
Hadi, al-Khalik dan
al-Hakim
4.1 Melafalkan dan menghafal Al-Asma Al-Husna dengan baik
III.
Tujuan Pembelajaran
Setelah
melaksanakan proses mengamati, menanyakan, menalar, mencoba,
danmengkomunikasikan diharapkan :
1.
Siswa dapat menjelaskan makna Al-Asma Al-Husna
2.
Siswa dapat menjelaskan nilai-nilai positif Al-Asma Al-Husna
3.
Siswa dapat menerapkan nilai-nilai positif Al-Asma Al-Husna dalam
kehidupan sehari-hari
4.
Siswa dapat melafalkan dan menghafal Al-Asma Al-Husna dengan baik
IV.
Indikator Pencapaian
1. Menjelaskan makna Al-Asma Al-Husna
2. Menjelaskan nilai-nilai positif Al-Asma Al-Husna
3. Menerapkan nilai-nilai positif Al-Asma Al-Husna dalam
kehidupan sehari-hari
4. Melafalkan dan menghafal Al-Asma Al-Husna dengan
baik
V.
Materi Pokok
A. AL-GAFFAR ( ( الغفار
1. Pengertian al-Gaffar
Al-Gaffar berasal dari akar kata gafara
yang artinya gafara yang berarti menutupi. Al-Gaffar bisa
juga diterjemahkan berasal dari kata al-Gafaru yang artinya tumbuhan yang
digunakan untuk mengobati luka.. Dapat kita terjemahkan bahwa magfirah dari
Allah adalah di rahasikan-Nya dosa-dosa dan diampuni-Nya dengan karunia-Nya dan
rahmat-Nya bukan karena tobat seorang hamba atau taatnya.
2. Meneladani Allah dengan sifat al-Gaffar
a. Memaafkan kesalahan orang lain
b. Menutupi kesalahan orang lain dengan tidak membeberkannya
c. Menampakkan kelebihan orang lain dengan tidak menampilkan
kekurangannya
B. AL-RAZZAQ ( ( الرزاق
1. Pengertian al-Razzaq
Al-Razzaq berasal dari kata razaqa
atau rizq artinya rezeki. Al-Razzaq adalah Allah yang memberi
banyak rizki kepada makhluknya dan secara berulang-ulang. Imam Al- Ghazali
menjelaskan arti al-Razzaq adalah Dia yang menciptakan rezeki dan
menciptakan yang mencari rezeki, serta Dia yang mengantarkan kepada
mereka dan menciptakan sebab-sebab sehingga mereka dapat menikmatinya.
2. Meneladani Allah dengan sifat al-Razzaq
a. Berkeyakinan bahwa Allah sudah menjamin rezeki seseorang
b. Berusaha maksimal dengan qona’ah
c. Mengantarkan rezeki kepada yang berhak menerimanya
C. AL-MALIK ( ( الماك
1. Pengertian al-Malik
Al-Malik diartikan dengan raja
atau penguasa. Al-Malik berarti raja penguasa atas seluruh makhluk-Nya
Secara umum al-Malik diartikan Raja atau Penguasa, kata Malik terdiri
dari huruf Mim Lam Kaf yang rangkaiannya mengandung makna kekuatan dan Keshahihan.
kata Al-Malik menunjukkan bahwa Allah Swt tidak membutuhkan kepada segala
sesuatu melainkan segala sesuatu membutuhkan diriNya.. Hal ini menunjukkan bahwa
Allah adalah segala kekuatan yang ada di alam semesta ini yang shahih dan tidak
dapat di ingkari lagi kekuasaan-Nya meliputi semesta alam dan pengetahuan yang
ada.
2. Meneladani Allah dengan sifat al-Malik
a. Manusia memiliki keterbatasan kepemilikan
b. Mengendalikan hawa nafsu
c. Menjadi hamba yang bersyukur atas nikmat Allah Swt
D. AL-HASIB ( ( الحاسب
1. Pengertian al- Hasib
Al-Hasib secara bahasa artinya
menghitung, mencukupkan, bantal kecil dan penyakit yang menimpa kulit. Menurut
Imam al-Ghazali, al-Hasib bermakna dia yang mencukupi siapa yang
mengandalkannya. Sifat ini hanya dimiliki oleh Allah, karena hanya Allah saja yang
Maha mencukupi semua makhluk-Nya dan diandalkan oleh seluruh makhluk-Nya.
2. Meneladani Allah dengan sifat al-Hasib
a. Tenang dan tentram bersama dengan Allah
b. Melakukan amal saleh semata-mata karena Allah Swt
c. Melakukan introspeksi diri secara terus-menerus
E. AL-HADI ( ( الهادى
1. Pengertian al- Hadi
Secara bahasa al-Hadi merujuk pada dua hal yaitu tampil
kedepan memberi petunjuk dan menyampaikan dengan lemah lembut. Al-Hadi artinya
pemberi petunjuk Ia dapat diartikan dengan penunjuk jalan karena ia selalu
berada di depan memberi petunjuk, maksudnya adalah Allah Swt yang
menganugrahkan petunjuk atau hidayah kepada hamba-hamba yang dikehendaki-Nya
sesuai dengan peranan makhluk dan sesuai tingkatannya. Selain itu Al-Hadi juga
dapat berarti menyampaikan dengan lemah lembut. Dari makna ini terlahir istilah
hadiah karena hadiah biasanya disampaikan dengan kelembutan sebagai bentuk
simpatik seseorang pada orang lain. Dari kata tersebut juga terlahir kata al-hadyu
yang berarti binatang yang disembelih di baitullah sebagai
persembahan.
2. Meneladani Allah dengan sifat al-Hadi
a. Meyakini bahwa petunjuk Allah banyak sekali
b. Meyakini bahwa agama adalah petunjuk Allah tertinggi
c. Memberi petunjuk kepada orang lain dengan benar dan tanpa
pamrih
F. AL KHALIQ ( ( الخالق
1. Pengertian al Khaliq
Al-Khaliq secara bahasa berasal
dari kata khalq atau khalaqa yang berarti mengukur atau
menghapus.. Kemudian, makna ini berkembang dengan arti menciptakan tanpa contoh
sebelumnya. Menurut al-Ghazali meskipun kata Al-Khaliq sama dengan Al-
Bari’ yang berarti pencipta, tetapi keduanya memiliki makna
masing-masing. Al-Khaliq berarti Allah Swt mewujudkan sesuatu dengan
ukuran yang ditetapkan. Sementara Al- Bari’ mewujudkan dari tidak
ada menjadi ada saja. Sedangkan Al-Mushawwir Dzat yang memberi rupa.
2. Meneladani Allah dengan sifat al-Khaliq
a. Menciptakan hal-hal yang inovatif
b. Meyakini Allah Swt Pencipta yang hakiki
G. AL HAKIM ( ( الحكم
1. Pengertian al- Hakim
Al-Hakim(Yang Maha Bijaksana) Al-Hakim berasal dari akar
kata hakama yang terdiri dari huruf ha, kaf dan mim yang
maknanya secara umum berarti menghalangi. Demikian pula kata istilah hikmah yang
digunakan untuk sesuatu yang bijaksana yang apabila diperhatikan insya Allah
seseorang akan selamat Dengan hikmah-Nya, Dia menebarkan kemaslahatan,
kemanfaatan dan kemudahan yang lebih besar atau lebih baik. Dengan hikmah-Nya
pula menghalangi atau menghindarkan terjadinya kemudharatan dan kesulitan yang
lebih besar bagi makhluk-Nya.
2. Meneladani Allah dengan sifat al- Hakim
a. Memperdalam ilmu pengetahuan
b. Bertindak professional dalam hal apapun
c. Bersikap bijaksana
VI.
Proses Pembelajaran
a. Persiapan
1) Guru mengucapkan salam dan berdoa bersama.
2) Guru memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi tempat
duduk disesuaikan dengan
kegiatan pembelajaran.
3) Guru menyapa peserta didik dengan memperkenalkan diri kepada peserta
didik.
4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
5) Guru mengajukan pertanyaan secara komunikatif mengenai
materi asmaul husna.
6) Media/alat peraga/alat bantu bisa berupa tulisan manual di
papan tulis, kertas karton (tulisan
yang besar dan mudah
dilihat/dibaca), atau dapat juga menggunakan multimedia berbasis ICT
atau media lainnya.
7) Untuk menguasai kompetensi ini salah satu model pembelajaran
yang cocok .
b. Pelaksanaan
1. Guru memutarkan audio atau video Al-Asma Al-Husna
2. Siswa menyimak dan memperhatikan secara seksama audio atau
video yang diputar
3. Guru mengukur kesiapan siswa dengan menanyakan pemahaman mereka
tentang Al-Asma Al-
Husna
4. Guru menjelaskan pengertian Al-Asma Al-Husna
5. Guru meminta siswa mengamati gambar yang ada pada kolom
mengamati
6. Siswa mengemukakan isi gambar
7. Guru memberikan penjelasan tambahan dan penguatan yang
dikemukakan kepada siswa
tentang isi gambar
8. Guru menjelaskan materi tujuh sifat Allah dalam Al-Asma
Al-Husna
9. Guru memberikan contoh perilaku orang-orang yang mengamalkan
tujuh sifat Allah dalam Al-
Asma Al-Husna
10. Guru meminta siswa memberikan contoh sikap orang yang
mengamalkan tujuh sifat Allah
dalam Al-Asma
Al-Husna pada kehidupan sehari-hari
11. Guru meminta siswa untuk berpasangan dengan temannya,
menghafalkan Al-Asma Al-
Husna secara pergantian
12. Siswa secara bergantian menghafalkan Al-Asma Al-Husna
13. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok, disesuaikan dengan
kondisi kelas
14. Guru meminta siswa mendiskusikan tujuh sifat Allah dalam Al-Asma
Al-Husna secara
berkelompok
15. Guru meminta siswa membuat bagan hubungan tujuh sifat Allah
dalam Al-Asma Al- Husna
dengan perilaku kita dalam kehidupan sehari-hari secara
berkelompok
16. Siswa membuat bagan hubungan tujuh sifat Allah dalam Al-Asma
Al-Husna dengan
perilaku kita dalam
kehidupan sehari-hari secara berkelompok
17. Secara bergantian masing-masing kelompok mempresentasikan
hasil diskusinya,
dan kelompok lain
mendengarkan atau menyimak sambil memberikan tanggapan dan
membuat
catatan-catatan kecil.
18. Guru memberikan penjelasan tambahan dan penguatan terhadap
hasil diskusi
tersebut
19. Guru menjelaskan perilaku terpuji yang dapat diterapkan
sebagai penghayatan dari
tujuh sifat Allah
dalam Al-Asma Al-Husna
20. Guru membimbing siswa membaca tentang kisah Nabi Ayyub as
21. Siswa mengungkapkan pendapatnya tentang hikmah kisah Nabi
Ayyub as
22. Guru memberikan penjelasan tambahan dari hikmah kisah Nabi
Ayyub as
23. Guru dan siswa menyimpulkan intisari pelajaran tersebut sesuai
dengan buku siswa
kolom kesimpulan
24. Pada kolom “Ayo Berlatih” guru melakukan :
a. Bimbingan kepada siswa untuk membaca soal-soal yang ada pada materi
b. Meminta peserta didik mengerjakan soal pilihan ganda, uraian
dan essay
c. Bimbingan kepada siswa untuk mengamati dirinya dalam
mengamalkan tujuh
sifat Allah dalam Al-Asma Al-Husna.
c. Penutup
a. Penguatan materi :
Pendidik memberikan ulasan
secara umum terkait
dengan proses pembelajaran dan
hasil diskusi.
b. Mengadakan
tanya jawab tentang akidah Islam
c. Guru
merefleksi nilai-nialai mulai dalam materi akidah Islam.
d. Menutup pelajaran
dengan membaca salam,
kafaratul majlis dan membaca hamdalah.
VII.
Penilaian
Pada kolom “Evaluasi”.
Pilihan ganda
Skor penilaian sebagai berikut.
a) Pilihan ganda:
Jumlah jawaban benar x 1 (maksimal 10 x1 = 10)
Guru meminta siswa memberi tanda silang (X) pada huruf a, b, c, d
atau e, pada jawaban yang paling benar !
1. Allah Dzat yang Maha merahasiakan dan Maha menutupi adalah
makna Al-Asma Al-
Husna yang diterangkan dalam sifat…
a. al-Malik
d. al-Hadi
b. al-Hasib e.
al-Razzaq
c. al-Gaffar
2. Allah Swt yang menganugrahkan petunjuk atau hidayah-Nya kepada
hamba-hamba-
Nya yang dikehendaki
sesuai dengan peranan makhluk dan sesuai tingkatannya adalah
makna dari Al-Asma
Al-Husna…
a. al-Malik d.
al-Hadi
b. al-Hasib
e. al-Razzaq
c. al-Gaffar
3. Allah sendiri yang akan memenuhi kebutuhan makhluk, mencukupi
mereka
melanggengkan bahkan
menyempurnakannya adalah makna asmaul husna…
a. al-Malik d.
al-Hadi
b. al-Hasib e.
al-Razzaq
c. al-Gaffar
4. Dzat yang tidak butuh pada Dzat dan sifat-Nya segala yang
wujud, bahkan Dia adalah
yang butuh kepada-Nya
dan wujud segala sesuatu bersumber dari pada-Nya. Maka segala
sesuatu selainNya
menjadi milik-Nya dalam Dzat dan sifat-Nya serta membutuhkan-Nya
adalah makna Al-Asma
Al-Husna….
a. a- Malik
d. al- Hadi
b. al- Hasib e.
al -Razzaq
c. al -Gaffar
5. Suatu keyakinan bahwa jabatan yang diemban adalah amanat dan
akan dipertanggung
jawabkan, kekuasaan
duniawi adalah fana ataupun sementara, sedangkan kekuasaan Allah
adalah mutlak dan abadi.
Adalah sikap orang yang meneladani sifat Allah….
a. al -Malik d.
al- Gaffar
b. al -Hasib e.
al- Razzaq
c. al- Hadi
6. Salah satu bentuk evaluasi diri yang paling berguna adalah
menyendiri untuk melakukan
introspeksi dan
mengoreksi sebagai amalan yang telah dilakukan. Adalah sikap orang
meneladani sifat Allah….
a. al- Malik d.
al- Gaffar
b. al- Hasib
e. al- Razzaq
c. al- Hadi
7. Memperhatikan, menghormati dan menjunjung tinggi martabat ilmu
dan orang yang
memiliki ilmu. Adalah
sikap orang yang meneladani sifat Allah….
a. al-Malik d.
al-Khaliq
b. al-Hakim e. al- Razzaq
c. al-Hadi
8. Tidak bertanggung jawab dalam melindungi alam dan lingkungannya
adalah sikap
orang yang bertentangan
dengan sifat Allah….
a. al- Malik d.
al- Khaliq
b. al- Hasib
e. al- Razzaq
c. al-hadi
9. Tidak mengakui kekuasaan Allah di langit dan di bumi adalah
sikap orang yang
bertentangan dengan
sifat Allah….
a. al-Malik d. al-Gaffar
b. al-Hasib
e. al- Razzaq
c. al-Hadi
10. Tidak puas dengan apa yang telah diperoleh dan menginginkan
hak orang lain adalah
sikap orang yang
bertentangan dengan sifat Allah….
a. al-Malik
d. al-Gaffar
b. al-Hasib
e. al- Razzaq
c. al-Hadi
Catatan:
Skor tiap item soal yang benar 10
2. Uraian Singkat
(dapat dibaca di Bab I bagian evaluasi sub a)
Catatan: Skor jawaban benar tiap soal 2
3. Essay
(dapat dibaca di Bab I bagian evaluasi sub b)
Catatan: Skor jawaban benar tiap item soal 2
4. Portofolio dan
Penilaian Sikap (dapat dibaca
di Bab I bagian evaluasi
sub c)
Catatan:
Skor penilaian sebagai berikut:
a. Jika
peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya tepat pada waktu yang ditentukan dan
perilaku yang diamati serta alasannya benar, nilai 100.
b. Jika peserta didik
dapat mengumpulkan tugasnya setelah waktu yang ditentukan dan perilaku yang
diamati serta alasannya benar, nilai 90.
c. Jika peserta didik
dapat mengumpulkan tugasnya setelah waktu yang ditentukan dan perilaku yang
diamati serta alasannya sedikit ada
kekurangan, nilai 80.
VIII.
Pengayaan
Peserta
didik yang sudah menguasai materi mengerjakan soal pengayaan yang telah disiapkan
oleh guru. (Guru mencatat dan memberikan tambahan nilai bagi peserta didik yang
berhasil dalam pengayaan).
IX.
Remedial
Peserta
didik yang belum menguasai materi akan dijelaskan kembali oleh guru materi tentang
“Al-Asma Al-Husna”. Guru akan melakukan penilaian kembali (lihat poin 6)
dengan soal yang sejenis. Remedial dilaksanakan pada
waktu dan hari tertentu yang disesuaikan
contoh: pada saat jam belajar, apabila masih ada waktu, atau di luar jam
pelajaran (30 menit setelah jam pelajaran selesai).
X.
Interaksi Guru Dengan Orang Tua
Guru meminta peserta didik memperlihatkan kolom “Evaluasi” dalam
buku teks kepada orang tuanya dengan memberikan komentar dan paraf. Cara
lainnya dapat juga dengan menggunakan buku penghubung kepada orang tua yang
berisi tentang perubahan perilaku siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran
atau berkomunikasi langsung baik langsung, maupun memalui telepon, tentang
perkembangan perilaku anaknya.
Mengetahui
Kepala MAN 2 Pangandaran
(Drs.H.Undang Abdul Hamid)
NIP.196302231992031002
|
|
Pangandaran, ...........................
2017
Guru Mapel Aqidah akhlak
( Sahlan
Mujahid,S.Pd.I )
NIP.197603062014121003
|
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
( R P P ) Kurikulum 2013
Satuan
Pendidikan
|
:
|
MAN 2 Pangandaran
|
Mata Pelajaran
|
:
|
|
Tema / Subtema
|
:
|
|
Kelas / Semester
|
:
|
XII (Dua Belas) / 1
|
Materi Pokok
|
:
|
|
Alokasi Waktu
|
:
|
x 45 Menit
|
KI.I
Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya.
KI.2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong, kerjasama,
toleran, damai, santun, responsive dan pro aktif) dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan social dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
KI.3 Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan
factual, konseptual, procedural dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI.4 Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya disekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan
kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
II.
Kompetensi Dasar (KD)
1.2
Menghayati nilai-nilai positif dari amal saleh, toleransi, musawah dan ukhuwah
2.2
Terbiasa berperilaku amal saleh, toleransi, musawah dan ukhuwah dalam
kehidupan
Sehari-hari
3.2
Memahami pengertian dan pentingnya mal saleh, toleransi, musawah dan ukhuwah
4.2
Menyajikan pengertian dan pentingnya amal saleh, toleransi, musawah dan ukhuwah
III.
Tujuan Pembelajaran
Setelah melaksanakan
proses mengamati, menanyakan, menalar, mencoba dan
mengomunikasikan,
diharapkan :
1) Siswa dapat menjelaskan pengertian amal saleh, toleransi, musawah
dan ukhuwah
2) Siswa dapat menyebutkan cirri-ciri orang yang beramal saleh,
toleransi, musawah dan
ukhuwah
3) Siswa dapat membiasakan berperilaku amal saleh, toleransi, musawah
dan ukhuwah
4) Siswa dapat menyebutkan pentingnya
beramal saleh, toleransi, musawah dan
ukhuwah
dalam kehidupan sehari-hari
IV.
Indikator Pencapaian
1. Menjelaskan pengertian amal saleh, toleransi, musawah dan
ukhuwah.
2. Menyebutkan cirri-ciri orang yang beramal saleh, toleransi, musawah
dan ukhuwah
3. Membiasakan berperilaku amal saleh, toleransi, musawah dan
ukhuwah
4. Menyebutkan pentingnya beramal saleh, toleransi, musawah dan
ukhuwah dalam
kehidupan ssehari-hari
V.
Materi Pokok
A. AMAL SALEH
1. Pengertian Amal Saleh
Amal soleh menurut bahasa diartikan sebagai perbuatan baik
yang mendatangkan pahala, atau sesuatu yang dilakukan dengan tujuan berbuat
baik terhadap masyarakat atau sesama manusia.
Secara istilah amal saleh adalah perbuatan
bersungguh-sungguh dalam menjalankan ibadah atau menunaikan kewajiban agama
yang dilakukan dalam bentuk berbuat kebaikan terhadap masyarakat atau sesama
manusia. Amal soleh adalah setiap pekerjaan yang baik, bermanfaat dan patut
dikerjakan, baik pekerjaan yang bersifat ‘ubudiyah (seperti; shalat, puasa,
zakat, haji dan lain-lain) atau pekerjaan yang bersifat sosial (seperti;
menolong orang lain, menyantuni anak yatim, peduli pada sesama dan lain-lain)
2. Membiasakan Beramal saleh dalam Kehidupan sehari-hari
Membiasakan beramal saleh dalam arti luas, bagi umat Islam adalah
suatu kewajiban.Karena nilai baik atau tidaknya seseorang ditentukan oleh amal
perbuatannya. Suatu kaum mengalami kemajuan atau kehancuranpun disebabkan
karena perilaku baik atau tidak bangsanya.
Dasar hukum yang menunjukkan tentang pentingnya amal soleh adalah
firman Allah :
“Barangsiapa yang mengerjakan amal soleh, baik laki-laki maupun
perempuan dalam
keadaan beriman, maka sesungguhnya akan kami berikan kepadanya
kehidupan yang
baik dan sesungguhnya akan Kami berikan balasan kepada mereka
dengan pahala yang
lebih baik dari apa yang mereka kerjakan.” (QS. An-Nahl : 97)
Membiasakan beramal soleh dalam kehidupan sehari-hari adalah suatu
keniscayaan. Oleh karena itu kita harus mengetahui prinsip-prinsip amal saleh
antara lain :
a. Mengetahui ilmunya
Dalam ajaran agama Islam orang yang melaksanakan shalat dan agar
shalatnya diterima, maka ia harus mengerti ilmu tentang shalat dan demikian
pula pada ibadah-ibadah yang lainnya.
b. Niat yang baik
Niat di dalam beribadah sangat penting. Setidaknya terdapat dua
fungsi niat apabila dihubungkan kepada ibadah, yaitu: Membedakan ibadah dengan
kebiasaan dan membedakan satu ibadah dengan ibadah yang lain.
c. Sabar saat melaksanakan ibadah
Sabar bukan hanya diperlukan bagi orang yang
mendapatkan musibah, tetapi sabar juga diperlukan bagi orang yang melaksanakan
perbuatan taat. Saat seseorang bangun malam melaksanakan shalat sunnah tahajud,
maka untuk dapat melaksanakan shalat tahajud tersebut seseorang harus bersabar
d. Ikhlas setelah melaksanakan
Ikhlas dalam beramal saleh berarti menyerahkan segala sesuatu yang
kita laksanakan semata- mata karena Allah Swt.
B. TOLERANSI
1. Pengertian Toleransi
Kata toleransi berasal dari bahasa latin tolerare yang
berarti berusaha untuk tetap bertahan hidup, tinggal atau berinteraksi dengan
sesuatu yang sebenarnya tidak disukai atau disenangi. Dalam kamus bahasa
Indonesia toleransi berarti kelapangan dada dalam arti suka rukun kepada
siapapun, membiarkan orang berpendapat atau berpendirian lain
2. Toleransi Menurut al-Qur’an dan al-Sunnah
Toleransi dalam al-Qur’an dan al- Sunnah diterangkan sebagai
berikut:
Dalam al-Qur’an yaitu firman Allah Swt dalam surat al-Mumtahanah
di mana ungkapan ““Allah tidak melarang kamu” memberikan isyarat
bahwa Islam menolak orang yang berasumsi bahwa tidak boleh berbuat baik
terhadap non muslim.
Adapun berdasarkan hadits, maka hal tersebut sudah
diterapkan oleh rasulullah Saw saat hijrah ke kota Madinah di mana ia menjumpai
orang-orang Yahudi dan kaum musyrikin lainnya sebagai penduduk pribum
3. Toleransi Sepanjang Sejarah
Sikap rasulullah Saw dalam hal bertoleransi diikuti oleh para
sahabat yang lain. Sayyidina Umar pernah membuat perjanjian Aelia, perjanjian
Yerusalem. Saat itu Yerusalem yang sudah menjadi bagian dari wilayah umat Islam
menjamin kemerdekaan beragama bagi penduduknya. Bahkan sat itu Umar mwajibkan
orang Yahudi untuk menetap di kota tersebut. Amr bin Ash saat masuk ke wilayah
Mesir disambut dengan antusias oleh masyarakatnya khususnya yang beragama
Kristen koptik. Demikian pula denagn kekuasan Islam di Spanyol selama 800 tahun
4. Membiasakan Perilaku Toleransi dalam Kehidupan Sehari-hari
Memiliki sikap toleransi adalah suatu keharusan dalam Islam, Islam
sendiri mengandung pengertian agama yang damai, selamat dan menyerahkan diri.
Islam adalah rahmatal lil ‘alamiin (agama yang menjadi rahmat bagi
seluruh alam). Islam selalu menawarkan dialog dan toleransi dalam bentuk saling
menghormati dan tanpa paksaan.
5. Ciri-ciri Orang yang berperilaku Toleransi
a. Memahami perbedaan
b. Menghormati keputusan orang lain
c. Mau menerima kritik
d. Tidak sombong
e. Tidak egois
f. Tidak memaksakan kehendak
g. Tidak merendahkan orang lain
6. Nilai-nilai Positif Orang yang berperilaku Toleransi
a. Memiliki banyak teman dan saudara dari berbagai kalangan
b. Menciptakan keharmonisan
c. Meningkatkan sikap saling menghormati
d. Menciptakan rasa aman dan tentram
e. Menghilangkan sifat dengki dan fitnah serta permusuhan
C. MUSAWAH
1.Pengertian Musawah
Secara etimologi musawah berarti sama tidak kurang dan
tidak lebih. Sedangkan secara terminology musawah berarti persamaan
seluruh manusia di dalam hak dan kewajiban tanpa ada pemisahan atau perbedaan
yang didasarkan pada kebangsaan, kelas,
aliran, kelompok, keturunan pangkat atau harta dan hal lainnya.
2. Sejarah Kemunculannya
Apabila diselusuri, maka prinsip persamaan hak ini muncul karena
kezaliman, penindasan dan
kesewenangan-wenangan yang terjadi di tengah-tengah masyarakat. Peristiwa
pembunuhan Kabil terhadap Habil sebagai manusia awal yang hadir di muka bumi
ini merupakan bagian dari rentetan sejarah yang membangkitkan prinsip persamaan
derajat. Tindak kriminalitas ini dianggap tindakan pelanggaran terhadap prinsip
yang telah dibuat untuk mengatur hubungan kekeluargaan bagi individu saat itu.
3. Pandangan Islam Tentang Musawah
Islam memandang bahwa prinsip musawah sebagai salah satu
prinsip ajaran agama yang luhur yang berangkat dari eksistensi manusia yang
berasal dari nabi Adam AS. Hal inilah yang mematahkan prinsip kelas-kelas yang
terjadi di masyarakat. Hal inilah yang menempatkan musawah sebagai nilai
keagamaan sekaligus sebagai nilai peradaban kemanusiaan
4. Ritual-Ritual Agama Mengandung Prinsip Musawah
Seluruh jenis ibadah di dalam Islam mengandung prinsip musawah.
Dalam shalat misalnya seluruh umat Islam berkewajiban memenuhi panggilan Allah
Swt dengan melaksanakan shalat. Setelah itu mereka masuk ke dalam masjid
membentuk shaf-shaf yang lurus. Diri mereka bersatu di dalamnya, tidak ada
perbedaan antara kaya dan miskin, antara
yang lemah dan yang kuat dan antara pejabat dan rakyat dan hal ini bersifat
harian.
5.Ciri-ciri Orang Yang Berperilaku Musawah
Orang yang memiliki sifat musawwah dapat dilihat dari
tingkah lakunya setiap hari, diantaranya adalah:
a. Tidak sombong
b. Menghargai karya orang lain
c. Menghargai kedudukan dan profesi orang lain
d. Menerima kritikan sebagai saran yang membangun
e. Tidak merasa paling benar
f. Menyadari kekurangan dirinya dan menerima kekurangan orang lain
6. Nilai-nilai Positif Musawwah
Nilai-nilai positif orang yang berperilaku musawwah diantaranya
adalah :
a. Terciptanya hidup yang damai dan tentram
b. Terciptanya kehidupan yang harmonis karena sikap saling
menghargai
c. Terhindar dari perbuatan memaksakan kehendak
D. UKHUWAH
1. Pengertian Ukhuwah
Ukhuwah (brotherhood) biasa
diartikan sebagai “persaudaraan”. Dalam pengertian yang luas, ukhuwah adalah
suatu sikap yang mencerminkan rasa persaudaraan, kerukunan, persatuan dan solidaritas yang
dilakukan seseorang terhadap orang lain atau suatu kelompok pada kelompok lain
dalam interaksi sosial.
Munculnya sikap ukhuwah dalam kehidupan masyarakat
disebabkan adanya dua hal, yaitu :
a. Adanya persamaan, baik dalam masalah keyakinan, wawasan,
pengalaman, kepentingan,
tempat tinggal dan
cita-cita.
b. Adanya kebutuhan yang dirasakan hanya dapat dicapai dengan
melakukan kerja sama
dengan orang lain
2. Dalil ukhuwah
a. Al Qur’an
Dalil mengenai ukhuwah di dalam al-Qur’an adalah al-Hujurat
ayat 10
b. Sunnah
Nabi Muhammad Saw bersabda:
“Perumpamaan
orang-orang beriman di dalam kecintaan, kasih sayang dan kelembutan seperti
satu tubuh apabila mengeluh satu anggota tubuh, maka seluruh anggota tubuh
lainnya merasakan sakit dengan tidak dapat tidur dan demam”(HR. Bukhari-Muslim)
3. Macam-macam Ukhuwah
Ada beberapa macam bentuk ukhuwah yang sangat besar
peranannya dalam kehidupan kita, yaitu :
a. Ukhuwah Islamiyah
Prinsip Ukhuwah Islamiyah adalah upaya dalam
rangka menumbuhkembangkan persaudaraan yang didasarkan pada kesamaan agama
Islam
b. Ukhuwah kebangsaan
Agama Islam tidak hanya mengenal ukhuwah diniyah atau Islamiyah
saja, Islam juga memiliki ajaran tentag ukhuwah kebangsaan atau yang
kita kenal dengan ukhuwah wathaniyah
Ukhuwah Wathaniyah berarti
persaudaraan kebangsaan. Ini artinya seluruh warga negara Indonesia adalah
bersaudara. Ikatan yang mengikat persaudaraan ini adalah wilayah dan tertumpu
pada hal-hal yang bersifat sosial budaya.
Dalam al-Qur’an dijelaskan bahwa perbedaan adalah hukum yang
berlaku dalam kehidupan ini. Beberapa konsep mendasar dari ukhuwah masyarakat
madani yang dibangun oleh nabi Muhammad Saw antara lain;
c. Ukhuwah Insaniyah
Ukhuwah insaniyah berarti
persaudaraan sesama manusia. Dalam terminology agama istilah ukhuwah
insaniyah diistilahkan dengan ukhuwah basyariyah yaitu ukhuwah yang
tumbuh dan berkembang atas dasar kemanusiaan.
4. Pendekatan Ukhuwah
Ukhuwah dapat dijaga apabila kita mengikuti empat prinsip dasar
ukhuwah, yaitu
a. Ta’aruf (Saling mengenal)
b. Tafahum (Saling memahami)
c. Ta’awun (Saling tolong-menolong)
d. Takaful (Saling bahu-membahu)
5. Nilai-nilai Positif Ukhuwah
Di antara nilai-nilai positif yang perlu kita perhatikan sebagai
upaya menjaga ukhuwah adalah :
a. Memberitahukan rasa cinta kepada yang kita cinta
b. Menunjukkan kegembiraan dan senyuman apabila berjumpa
c. Memohon di do’akan apabila berpisah
d. Berjabat tangan apabila berjumpa (tidak berlaku bagi yang bukan
muhrim)
e. Melaksanakan silaturrahmi
f. Memberikan hadiah pada waktu-waktu tertentu
g. Memperhatikan saudaranya dan membantu keperluannya
h. Memenuhi hak ukhuwah saudaranya
i. Mengucapkan selamat berkenaan pada saat-saat keberhasilan
VI.
Proses Pembelajaran
a. Persiapan
1) Guru mengucapkan salam dan berdoa bersama.
2) Guru memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi tempat
duduk disesuaikan dengan
kegiatan pembelajaran.
3) Guru menyapa peserta didik dengan komunikatif.
4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
5) Guru mengajukan pertanyaan secara komunikatif
tentang materi sebelumnya dan mengaitkan
dengan
materi akhlak terpuji.
6) Media/alat peraga/alat bantu bisa berupa tulisan manual di
papan tulis, kertas karton (tulisan
yang besar dan mudah
dilihat/dibaca), atau dapat juga menggunakan multimedia berbasis ICT
atau media lainnya.
7) Model pengajaran yang digunakan dalam kompetensi ini
adalah bermain peran (role playing).
b. Pelaksanaan
1) Guru meminta peserta didik untuk mencermati gambar pada kolom
mari mengamati dan
merenungkannya.
2) Peserta didik mengamati gambar yang ada pada kolom “ Mari
Mengamati”.
3) Peserta didik mengemukakan isi gambar.
4) Guru memberikan penjelasan tambahan dan penguatan
yang dikemukakan peserta didik isi
gambar tersebut.
5) Peserta didik menyimak penjelasan guru atau mencermati gambar
atau tayangan visual/film
tentang bukti-bukti
adanya Allah (diusahakan oleh guru), secara klasikal atau individual.
6) Peserta didik dibagi dalam beberapa kelompok dan diberikan
tugas untuk berdiskusi sesuai
dengan tema yang telah
ditentukan yaitu amal saleh, ukhuwah, musawah dan toleransi
8) Secara bergantian masing-masing kelompok mempresentasikan hasil
diskusi dan kelompok
lainnya
memperhatikan/menyimak dan memberikan tanggapan.
9) Guru memberikan penjelasan tambahan dan penguatan yang
dikemukakan peserta didik tentang
materi tersebut.
10) Secara bergantian masing-masing kelompok menampilkan perannya
sesuai dengan skenario
yang telah dipelajari
sedangkan kelompok lain memperhatikan/ menyimak
dan memberikan
tanggapan.
11) Guru membimbing peserta didik untuk membaca kisah keteladanan
rasul dalam hal toleransi.
12) Peserta didik mengemukakan pendapatnya tentang hikmah dari
kisah keteladanan rasul itu
13) Guru memberikan penjelasan tambahan dan penguatan terhadap
kisah tersebut.
14) Guru dan peserta didik menyimpulkan intisari dari pelajaran
tersebut sesuai yang terdapat
dalam buku teks siswa
pada kolom rangkuman.
15) Pada kolom “Ayo Berlatih”, guru:
a. Meminta peserta
didik untuk mengerjakan bagian pilihan ganda dan uraian.
b. Membimbing peserta
didik untuk mengamati dirinya sendiri tentang perilaku yang
mencerminkan orang
yang meneladani sifat tersebut di lingkungannya (kolom tugas).
c. Penutup
a. Penguatan materi :
Pendidik memberikan ulasan
secara umum terkait
dengan proses pembelajaran dan
hasil diskusi.
b. Mengadakan
tanya jawab tentang akidah Islam
c. Guru
merefleksi nilai-nialai mulai dalam materi akidah Islam.
d. Menutup pelajaran
dengan membaca salam,
kafaratul majlis dan membaca hamdalah.
VI.
Penilaian
Skor penilaian sebagai berikut:
a) Pilihan ganda: Jumlah jawaban benar x 1 (maksimal 10 x 1 = 10)
Siswa diminta untuk memberi tanda silang pada jawaban yang paling
benar pada soal di bawah ini!
1. Dalam al-Qur’an surat Al- Bayyinah disebutkan bahwa
orang yang akan mendapatkan balasan
Surga ‘Adn di
sisi Allah adalah orang yang ....
a. shalat terus menerus sepanjang malam
b. berpuasa Daud (sehari puasa sehari tidak)
c. menunaikan ibadah haji dan umrah berkali-kali
d. beriman dan beramal saleh
e. menyekolahkan anaknya sampai menjadi sarjana
2. Berikut ini yang tidak termasuk amal shaleh adalah ....
a. menjadi kakak asuh bagi anak yang tidak mampu
b. memberi makan orang yang kelaparan
c. menyeberangkan orang tua atau anak- anak yang
kesulitan
d. tidur sepanjang waktu di bulan puasa
e. membersihkan kamar dan tidur sendiri
3. Di dalam ayat al-Qur’an, kata amal saleh seringkali beriringan
dengan kata ....
a. Iman
d. berpegang teguh
b. taqwa
e. bersatu padu
c. beruntung
4. Salah satu aspek amal saleh yang terdapat dalam surat al-‘Ashr
adalah…
a. berjihad d.
berbakti kepada Orang tua
b. shalat berjamaah e.
tolong-menolong
c. saling menasehati
5. Semua kegiatan, karya atau perbuatan, baik berupa ucapan maupun
tindakan yang nyata
maupun tersembunyi,
ditujukan atau diniatkan untuk berbakti kepada Allah
disebut ....
a. amal jariyah d. amal ibadah
b. amal saleh
e. amal baik
c. amal insan
6. Ukhuwah (brotherhood)yang biasa diartikan sebagai
“persaudaraan”, terambil dari akar kata
yang pada mulanya
berarti …
a. memperhatikan d.
menafsirkan
b. memiliki e.
kekeluargaan
c. mengetahui
7. Ukhuwah keagamaan tampak sekali menjadi prioritas Nabi
saw pada peristiwa …
a. perang Badar d.
isra’ Mi’raj
b. hijrah di Madinah e. pembebasan Kota Makkah
c. perjanjian Hudaibiyah
8. Ukhuwah kebangsaan yang dibangun oleh Nabi Saw di
Madinah adalah...
a. menyatukan kalangan Muhajirin dan Anshar
b. membantu kalangan Muhajirin
c. membuat perjanjian dengan suku Quraisy
d. mencegah musuh yang masuk secara bersama
e. melaksanakan syariat Islam
9. Adanya interaksi timbal balik antar umat beragama, menghargai
kebebasan beragama bagi
orang yang tidak
sepaham, tidak mengganggu peribadatan serta
tetap menjaga ukhuwah
wathaniyah-nya. Pernyataan tersebut merupakan makna dari prinsip …
a. egalitarianism
b. pluralisme
c. keadilan
d. toleransi
e. musyawarah
10. Dalam surat al-Mumtahanah ayat 8 dijelaskan bahwa
seorang muslim hendaknya tetap
berbuat baik kepada
kalangan non muslim selagi mereka tidak memerangi dan …
a. bermusyawarah d. tidak mengusir
b. mau menolong e. tidak
berkomunikasi
c. tidak berbuat baik
Catatan:
Skor tiap item soal yang benar 10
2. Uraian Singkat
(dapat dibaca di Bab I bagian evaluasi sub a)
Catatan: Skor jawaban benar tiap soal 2
3. Essay
(dapat dibaca di Bab I bagian evaluasi sub b)
Catatan: Skor jawaban benar tiap item soal 2
4. Portofolio dan
Penilaian Sikap (dapat dibaca
di Bab I bagian evaluasi
sub c)
Catatan:
Skor penilaian sebagai berikut:
a. Jika
peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya tepat pada waktu yang ditentukan dan
perilaku yang diamati serta alasannya benar, nilai 100.
b. Jika peserta didik
dapat mengumpulkan tugasnya setelah waktu yang ditentukan dan perilaku yang
diamati serta alasannya benar, nilai 90.
c. Jika peserta didik
dapat mengumpulkan tugasnya setelah waktu yang ditentukan dan perilaku yang
diamati serta alasannya sedikit ada
kekurangan, nilai 80.
Rubrik Penilaian
No
|
Soal Rubrik Penilaian
|
Skor
|
1
|
a.
Jika siswa dapat menjawab dan
memberi alasan sangat lengkap mengenai
Al-Asma Al-Husna al-Gaffar
yang telah dipelajari, skor 9
B . Jika
siswa dapat menjawab dan memberi alasan lengkap mengenai Al-Asma Al-Husna
al-Gaffar yang telah dipelajari, skor 6
c. Jika siswa dapat menjawab dan memberi
alasan kurang lengkap mengenai Al-
Asma Al-Husna al-Gaffar yang telah
dipelajari, skor 3
|
9
|
2
|
a.
Jika siswa dapat menjawab dan
memberi alasan sangat lengkap mengenai
Al-Asma Al-Husna
al-Razaq yang telah dipelajari, skor 9
b. Jika
siswa dapat menjawab dan memberi alasan lengkap mengenai Al-Asma Al-Husna
al-Razaq yang telah dipelajari, skor 6
c.
Jika siswa dapat menjawab dan memberi alasan tidak lengkap mengenai Al-Asma
Al-Husna al-Razaq yang telah dipelajari, skor 3
|
9
|
3
|
|
|
4
|
|
|
5
|
|
|
6
|
|
|
7
|
|
|
8
|
|
|
9
|
|
|
10
|
|
|
VII.
Pengayaan
Peserta
didik yang sudah menguasai materi mengerjakan soal pengayaan berupa bentuk-bentuk
akhlak terpuji sesuai dengan kompetensi dasar yang telah disiapkan oleh guru.
(Guru mencatat dan memberikan tambahan nilai bagi peserta didik yang berhasil dalam
pengayaan).
VIII.
Remedial
Peserta
didik yang belum menguasai materi akan dijelaskan kembali oleh guru materi
akhlak terpuji. Guru akan melakukan penilaian kembali (lihat poin 6) dengan soal
yang sejenis atau memberikan tugas individu merangkum materi iman kepada Allah.
Remedial dilaksanakan pada waktu yang telah ditentukan, boleh pada saat pembelajaran
apabila masih ada waktu, atau di luar jam pelajaran (30 menit setelah pulang
jam pelajaran selesai).
IX.
Interaksi Guru Dengan Orang Tua
Guru
meminta peserta didik memperlihatkan kolom “Ayo Berlatih” dalam buku teks
kepada
orang tuanya dengan memberikan komentar dan paraf.
Cara lainnya dapat juga
dengan mengunakan buku penghubung kepada orang tua yang berisi
tentang perubahan
perilaku siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran atau
berkomunikasi langsung,
baik langsung maupun melalui telepon, tentang perkembangan
perilaku anaknya.
Contohnya orang tua diminta mengamati perilaku anaknya berkaitan
dengan prilakuprilaku
akhlak terpuji (amal saleh, toleransi, musawwah dan ukhuwah)
di lingkungan tempat tinggalnya.
Mengetahui
Kepala MAN 2 Pangandaran
(Drs.H.Undang Abdul Hamid)
NIP.196302231992031002
|
|
Pangkalan , ...........................
2017
Guru Mapel Aqidah akhlak
( Sahlan
Mujahid,S.Pd.I )
NIP.197603062014121003
|
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
( R P P ) Kurikulum 2013
Satuan
Pendidikan
|
:
|
MAN 2 Pangandaran
|
Mata Pelajaran
|
:
|
|
Tema / Subtema
|
:
|
|
Kelas / Semester
|
:
|
XII (Dua Belas) / 1
|
Materi Pokok
|
:
|
|
Alokasi Waktu
|
:
|
x 45
Menit
|
KI.I
Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya.
KI.2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong, kerjasama,
toleran, damai, santun, responsive dan pro aktif) dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan social dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
KI.3 Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan
factual, konseptual, procedural dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI.4 Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya disekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan
kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
II.
Kompetensi Dasar (KD)
1.3 Menghayati dampak negatif dari perilaku nifaq dan keras
hati (pemarah) .
2.3 Menghindari nilai-nilai negatif akibat perilaku nifaq dan
keras hati (pemarah) .
3.3 Memahami pengertian nifaq dan keras hati (pemarah).
4.3 Memaparkan dampak negatif dari perilaku nifaq dan keras
hati (pemarah) .
III.
Tujuan Pembelajaran
Setelah melaksanakan
proses mengamati, menanyakan, menalar, mencoba dan mengkomunikasikan
diharapkan:
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian nifaq dan
keras hati ( pemarah )
2. Siswa dapat menjelaskan bentuk dan contoh-contoh
perilaku nifaq dan keras hati (pemarah)
3. Siswa dapat menghindari hal-hal yang mengarah pada
perilaku nifaq dan keras hati (
pemarah )
4. Siswa dapat menyebutkan dampak negatif perilaku nifaq
dan keras hati (pemarah)
IV.
Indikator Pencapaian
1. Menjelaskan pengertian nifaq dan keras hati (pemarah)
2. Menjelaskan bentuk dan contoh-contoh perilaku nifaq dan
keras hati (pemarah)
3. Menghindari hal-hal yang mengarah pada perilaku nifaq dan
keras hati (pemarah )
4. Menyebutkan dampak negatif perilaku nifaq dan keras hati
(pemarah)
V.
Materi Pokok
A. NIFAQ
1. Pengertian Nifaq
Nifaq berasal dari kata nafiqa yang berarti lubang
tempat keluarnya hewan sejenis tikus dari sarangnya. Ada yang berpendapat ia
berasal dari kata nafaq yaitu lobang tempat bersembunyi. Nifaq secara
bahasa berarti ketidaksamaan antara lahir dan batin. Nifaq menurut syara (terminologi) berarti
menampakkan keislaman dan kebaikan tetapi menyembunyikan kekufuran dan
kejahatan. Pelakunya dinamakan munafik. Pada satu sisi pelakunya dapat berarti
manusia biasa yang secara lahiriah memperkenalkan dirinya sebagai seorang
muslim dan mengaku beriman, tapi secara batin ia adalah seorang kafir dan tidak
memiliki keyakinan seperti apa yang diucapkannya
2. Macam-macam Perilaku Nifaq
a. Nifaq Akbar
Nifaq akbar atau
nifaq besar ini adalah ketika seseorang menampakkan keimanannya kepada
Allah Swt, para malaikat, kitab suci, rasul dan akhir, tetapi sebenarnya ia
tidak percaya dan menolak keseluruhan hal tersebut
b. Nifaq Ashgar
Nifak ashgar atau nifaq kecil
berarti manakala seseorang menampakkan secara jelas segala amal-amal yang baik
(tidak termasuk di atas) hanya saja sesungguhnya ia tidak seperti itu, bahkan
bertolak belakang.
3. Tanda-tanda Pelaku Perilaku Nifaq
a. Bila Berbicara Berdusta
Dalam ajaran Islam, perbuatan dusta atau berbohong sangat tercela
. Janganlah mudah berkata dusta walau dalam hal-hal kecil karena berbohong
dapat mengurangi kepercayaan orang kepada kita.
b. Bila berjanji tidak menepati
Ketika seseorang berjanji, maka setidaknya ada dua pilihan yang ia
lakukan:
Pertama, seseorang berjanji padahal sesungguhnya ia tidak ingin
menepatinya.
Kedua, melakukan peerjanjian tetapi kemudian timbul suatu hal
tertentu, lalu ia mengingkari janjinya tersebut tanpa alasan.
c. Bila Mengikat perjanjian, membatalkannya
Membatalkan perjanjian di dalam Islam haram hukumnya, baik
perjanjian tersebut dilaksanakan kepada orang Islam atau non muslim. Apabila ia
tidak dilaksanakan, maka ia akan mendapatkan dosa besar. Perjanjian umat islam
dapat seperti perjanjian jual beli dan pernikahan serta hal lainnya.
d. Bila Berseteru ia berbuat dosa
Makna berbuat dosa di sini adalah keluar dari kebenaran secara sengaja
sehingga kebenaran ini menjadi kebatilan dan kebatilan menjadi kebenaran. Pemutarbalikkan fakta tersebut terjadi pada
diri seseorang semata-mata timbul karena kebohongan yang selama ini dilakukan.
e. Bila diberi amanat, ia khianati
Khianat adalah mengingkari tanggung jawab, berbuat tidak setia
atau melanggar amanah yang sudah dibuat. Secara umum, khianat artinya
mengingkari tanggung jawab yang telah dipercayakan, baik daang dari Allah
maupun dari orang lain. Apabila seseorang diberi amanah, maka ia wajib
melaksanakannya.
3. Akibat Buruk Sifat Nifaq
a. Bagi diri sendiri
1) Tercela dalam pandangan Allah Swt
2) Hilangnya kepercayaan dari orang lain atas dirinya.
3) Tidak disenangi dalamj pergaulan hidup sehari-hari
4) Bisa mempersempit jalan untuk memperoleh Rejeki
5) Mendapat siksa yang amat pedih kelak di hari akhir
a. Bagi orang lain
1) Menimbulkan kekecewaan hati sehingga dapat merusak hubungan
persahabatan yang
terjalin dengan baik
2) Membuka peluang munculnya fitnah.
3) Mencemarkan nama baik keluarga dan masyarakat.
B. KERAS HATI
1. Pengertian Keras Hati
Ghadab secara etimologi berarti marah. Marah dalam pengertian ghadab
bersifat negatif. Dalam kamus bahasa Indonesia marah berarti merasa atau
perasaan tidak senang dan panas karena dihina atau diperlakukan kurang baik dan
lain sebagainya
Dengan istilah lain, ghadab (marah) yaitu merasa tidak
senang dan panas hati karena suatu sebab, seperti dihina . Marah secara umum
mengakibatkan terganggunya aktualisasi diri di dalam kehidupan kita atau marah
merupakan penyakit jiwa yang ada di dalam diri manusia.
2. Macam-macam daya marah
a. Tidak memiliki daya marah atau lemah Kurang baik ketika
seseorang tidak dapat marah atau memiliki tingkat kemarahan yang lemah. Dengan
tingkat daya marah yang lemah seseorang akan memiliki harga diri yang rendah
dan hina yang berdampak pada tidak melakukan tindakan apa-apa atau hanya diam
terhadap hal-hal yang haram atau hal-hal yang bersifat munkar
b. Daya marah yang berlebihan Daya marah berlebihan adalah daya
marah yang keluar dari
diri seseorang sehingga seseorang keluar dari kontrol akal dan
agama. Saat seseorang marah
seperti ini, maka nurani dan daya pikir warasnya sudah hilang.
c. Daya marah sedang
Daya marah sedang adalah daya marah yang muncul yang masih berada
di dalam kontrol akal dan agama. Daya marah sedang adalah daya marah yang
muncul ketika memang harus muncul dan redup ketika memang harus tidak marah
atau mengedepankan sabar.
3. Mengobati Perilaku Keras Hati
a. Mengingat keutamaan menahan amarah
Menahan amarah memiliki kedudukan, manfaat, dan keutamaan yang
tinggi. mewasiatkan kepadanya untuk jangan marah. Hal itu diulangi beberapa
kali, menunjukkan pentingnya wasiat tersebut.
b. Takut akan siksa Allah
Untuk bisa meredam emosi seseorang harus takut pada azab dari
Allah Swt apabila ia meneruskan emosinya. Seseorang harus yakin bahwa tidak
mungkin ia akan selamat dari siksa neraka apabila ia tidak mempersiapkan diri
dari sekarang.
c. Dampak dari azab Allah Swt
Untuk bisa meredam emosi seseorang harus takut pada
azab dari Allah Swt apabila ia meneruskan emosinya. Seseorang harus yakin bahwa
tidak mungkin ia akan selamat dari siksa neraka apabila ia tidak mempersiapkan
diri dari sekarang..
d. Wajah buruk orang yang marah
Dalam Islam orang yang kuat bukanlah orang yang memiliki postur
tubuh kuat dan kekar, melainkan orang yang mampu melawan dan mengekang hawa nafsunya
ketika marah.
VI.
Proses Pembelajaran
a. Persiapan
1) Guru mengucapkan salam dan berdoa bersama.
2) Guru memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi tempat
duduk disesuaikan dengan
kegiatan pembelajaran.
3) Guru menyapa peserta didik dengan komunikatif.
4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
5) Guru mengajukan pertanyaan secara komunikatif materi
sebelumnya dan mengaitkan dengan
materi akhlak tercela (nifaq
dan keras hati).
6) Media/alat peraga/alat bantu bisa berupa tulisan manual di
papan tulis, kertas karton (tulisan
yang besar dan mudah
dilihat/dibaca), atau dapat juga menggunakan multimedia berbasis ICT
atau media lainnya.
7) Salah satu model pengajaran yang digunakan dalam kompetensi ini
di antaranya adalah
belajar melalui tukar
delegasi antar kelompok (Jigsaw Learning).
b. Pelaksanaan
1) Guru meminta siswa untuk mengamati perilaku nifaq dan
keras hati.
2) Siswa mengemukakan pendapatnya tentang hasil pencermatannya
terhadap perilaku nifaq
dan keras hati.
3) Guru memberikan penjelasan tambahan dan penguatan terhadap
hasil pengamatannya terhadap
perilaku nifaq dan
keras hati.
4) Guru meminta siswa untuk mengamati gambar yang ada yang ada di
kolom “marimengamati”.
5) Siswa mengemukakan pendapatnya tentang gambar tersebut.
6) Guru memberikan penjelaskan tambahan kembali dan penguatan yang
dikemukakan siswa
tentang isi gambar
tersebut.
7) Siswa menyimak penjelasan guru atau mengamati gambar atau
tayangan visual/film tentang
contoh sikap nifaq dan
keras hati secara klasikal atau individual.
8) Peserta didik dikelompok dan diberikan tugas untuk berdiskusi
sesuai dengan tema yang telah
ditentukan. (Bila
memungkinkan guru disarankan untuk membentuk kelompok melalui game).
9) Setiap kelompok mendapat tugas membaca, memahami dan
mendiskusikan serta membuat
ringkasan materi
pembelajaran yang ada.
10) Setiap kelompok mengirimkan anggotanya ke kelompok lain untuk menyampaikan
materi
yang telah mereka
pelajari dalam kelompoknya.
11) Guru mengembalikan suasana kelas seperti semula
12) Guru menanyakan kepada siswa apabila ada persoalan-persoalan
yang tidak terpecahkan
di dalam kelompok.
13) Guru memberikan pertanyaan kepada
peserta didik untuk mengecek pemahaman mereka
terhadap materi
yang dipelajari
14) Guru melakukan kesimpulan, klarifikasi dan tindak lanjut.
15) Guru memberikan penjelasan tambahan dan penguatan terhadap
kisah rasulullah Saw dan
marah yang membawa
berkah.
16) Guru dan peserta didik menyimpulkan intisari pelajaran
tersebut sesuai dengan yang
terdapat dalam buku
teks siswa pada kolom rangkuman.
17) Pada kolom “Ayo Berlatih”,
guru:
a. membimbing peserta
didik untuk membuat contoh perilaku akhlak tercela
b. meminta peserta
didik untuk mengerjakan bagian pilihan ganda dan uraian.
c.
membimbing peserta didik untuk mengamati dirinya sendiri tentang perilaku
yang mencerminkan
orang yang meneladani sifat tersebut di lingkungannya
(kolom tugas).
c. Penutup
a. Penguatan materi :
Pendidik memberikan ulasan
secara umum terkait
dengan proses pembelajaran dan
hasil diskusi.
b. Mengadakan
tanya jawab tentang akidah Islam
c. Guru
merefleksi nilai-nialai mulai dalam materi akidah Islam.
d. Menutup pelajaran
dengan membaca salam,
kafaratul majlis dan membaca hamdalah.
VII.
Penilaian
Guru melakukan penilaian terhadap peserta didik dalam:
1. Kolom pilihan ganda dan uraian.
Skor penilaian sebagai berikut:
a) Pilihan ganda : jumlah jawaban benar x 1 (maksimal 10 x1
= 10).
Siswa diminta untuk memilih jawaban yang paling benar, pada soal
dibawah ini.
1. Nifaq secara bahasa (etimologi) berarti lubang tempat
keluarnya….
a. tikus
d. kelelawar
b. semut e.
burung
c. belalang
2. Melakukan sesuatu yang merupakan perbuatan orang-orang munafik,
tetapi masih tetap memiliki iman di dalam hati merupakan pengertian dari….
a. nifaq d.
nifaq ‘ilmi
b. nifaq akbar e.
nifaq gairu syar’i
c. nifaq asghar
3. Membuka peluang munculnya fitnah karena ucapan dan perbuatannya
yang tidak dapat dipertanggungjawabkan merupakan akibat buruk dari pelaku
perbuatan….
a. nifaq d.
ingkar janji
b. dusta
e. sombong
c. khianat
4. Orang yang dijanjikan oleh al-Qur’an dalam surat al-Taubah ayat
47 akan beradam di neraka paling bawah adalah….
a. fasik d.
musyrik
b. kharismatik e.
munafik
c. fanatik
5. Sesuai dengan pesan al-Qur’an dalam surat al-Hujurat apabila
terdapat berita yang belum dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, maka hal
yang dilakukan:
a. tabayun d.
menyimpannya
b.diamkan
e. menolaknya
c.menerimanya
6. Kata ghadab secara etimologi berarti....
a. marah d.
keras kepala
b. tidak sabar e.
naik pitam
c. emosional
7. Menampakkan keislaman, tetapi menyembunyikan kekufuran adalah
defenisi….
a. nifaq d. riya
b. kufur
e. takabur
8. Marah adalah lawan kata dari….
a. ikhlas
d. takwa
b. syukur
e. ridha
c. jihad
9. Akibat yang dialami bagi orang yang tidak memiliki daya marah….
a. pendiam
d. memiliki harga diri yang hina
b. memiliki kesabaran e. memiliki kewibawaan
c. disenangi oleh teman-temannya
10. Daya marah yang berlebihan akan berakibat pada….
a. nampak kekuatannya d. memiliki
wibawa yang tinggi
b. terlihat kejantanannya e. hati
nurani dan pikiran warasnya hilang
c. menjadi lebih pede
Catatan:
Skor tiap item soal yang benar 10
2. Uraian Singkat
(dapat dibaca di Bab I bagian evaluasi sub a)
Catatan: Skor jawaban benar tiap soal 2
3. Essay
(dapat dibaca di Bab I bagian evaluasi sub b)
Catatan: Skor jawaban benar tiap item soal 2
4. Portofolio dan
Penilaian Sikap (dapat dibaca
di Bab I bagian evaluasi
sub c)
Catatan:
Skor penilaian sebagai berikut:
a. Jika
peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya tepat pada waktu yang ditentukan dan
perilaku yang diamati serta alasannya benar, nilai 100.
b. Jika peserta didik
dapat mengumpulkan tugasnya setelah waktu yang ditentukan dan perilaku yang
diamati serta alasannya benar, nilai 90.
c. Jika peserta didik
dapat mengumpulkan tugasnya setelah waktu yang ditentukan
dan perilaku yang
diamati serta alasannya sedikit ada kekurangan,
nilai 80.
VIII.
Pengayaan
Peserta
didik yang sudah menguasai materi mengerjakan soal pengayaan yang telah disiapkan
oleh guru berupa pertanyaan-pertanyaan tentang materi nifaq dan ghadab.
(Guru
mencatat dan memberikan tambahan nilai bagi peserta didik yang berhasil dalam
pengayaan).
IX.
Remedial
Peserta
didik yang belum menguasai materi akan dijelaskan kembali oleh guru materi
tentang nifaq dan ghadab. Guru akan melakukan penilaian kembali
(lihat poin 7) dengan soal yang sejenis. Remedial dilaksanakan pada waktu dan
hari tertentu yang disesuaikan dengan contoh yaitu, pada saat jam belajar,
apabila masih ada waktu atau di luar jam pelajaran (30 menit setelah jam
pelajaran selesai).
X.
Interaksi Guru Dengan Orang Tua
Guru meminta peserta didik memperlihatkan kolom “Ayo Berlatih”
dalam buku teks kepada para orang tua dengan memberikan komentar dan paraf.
Cara lainnya dapat juga dengan menggunakan buku penghubung kepada para orang
tua yang berisi tentang perubahan perilaku siswa setelah mengikuti kegiatan
pembelajaran atau berkomunikasi langsung, baik langsung, maupun melalui telepon
tentang perkembangan perilaku anaknya.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
( R P P ) Kurikulum 2013
Satuan
Pendidikan
|
:
|
MAN 2 Pangandaran
|
Mata Pelajaran
|
:
|
|
Tema / Subtema
|
:
|
|
Kelas / Semester
|
:
|
XII (Dua Belas) / 1
|
Materi Pokok
|
:
|
|
Alokasi Waktu
|
:
|
x 45
Menit
|
I.
Kompetensi Inti (KI)
KI.I
Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya.
KI.2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong, kerjasama,
toleran, damai, santun, responsive dan pro aktif) dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan social dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
KI.3 Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan
factual, konseptual, procedural dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI.4 Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya disekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan
kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
II.
Kompetensi Dasar (KD)
2.4 Terbiasa beradab yang baik dalam bergaul dengan orang yang
sebaya, yang lebih tua,
yang lebih muda dan
lawan jenis.
3.4 Mengetahui adab bergaul
dengan orang yang sebaya, yang lebih tua, yang lebih muda
dan lawan jenis.
4.4 Mempraktekkan adab bergaul dengan orang yang sebaya, yang
lebih tua, yang lebih muda
dan lawan jenis .
III.
Tujuan Pembelajaran
Setelah melaksanakan
proses mengamati, menanyakan, menalar, mencoba dan mengomunikasikan diharapkan:
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian teman sebaya, yang lebih
tua, yang lebih muda dan
lawan jenis
2. Siswa dapat menjelaskan adab bergaul dengan teman sebaya, yang
lebih tua, yang lebih
muda dan lawan jenis.
3. Siswa dapat menjelaskan larangan dalam bergaul dengan teman
sebaya,yang lebih tua,
yang lebih muda dan
lawan jenis.
4. Siswa dapat mempraktikkan adab pergaulan dengan teman sebaya,
yang lebih tua, yang
lebih muda dan lawan
jenis
IV.
Indikator Pencapaian
1. Menjelaskan pengertian teman sebaya, yang lebih tua, yang lebih
muda dan lawan jenis
2. Menjelaskan adab bergaul dengan teman sebaya, yang
lebih tua, yang lebih muda dan
lawan jenis.
3. Menjelaskan larangan dalam bergaul dengan teman sebaya,yang
lebih tua, yang lebih muda
dan lawan jenis.
4. Mempraktekkan adab pergaulan dengan teman sebaya, yang lebih
tua, yang lebih muda
dan lawan jenis.
V.
Materi Pokok
A. ADAB BERGAUL DENGAN TEMAN SEBAYA
1. Pengertian Bergaul Dengan Teman Sebaya
Dalam bahasa Arab bergaul diartikan dengan shuhbah yang
diambil dari kata shahiba yang berarti pertemanan. Dalam bahasa
Indonesia bergaul berarti campur. Sementara
teman sebaya dalam kamus besar bahasa Indonesia teman sebaya diartikan sebagai
kawan, sahabat atau orang yang usia hampir sama.
Dengan demikian yang dimaksud dengan bergaul sesama teman sebaya
adalah pertemanan seorang individu dengan individu lainnya (anak-anak, usia
remaja atau dewasa) yang tingkat usianya hampir sejajar.
2. Cara Mencari Teman Sebaya Yang Baik Menurut Islam
Dalam hadis dari Abu Hurairah rasulullah Saw bersabda:
“Seseorang bergantung pada
agama temannya, perhatikan siapa yang dijadikan teman”.
(HR. Ahmad)
Berdasarkan hadis di atas menjadi jelas bahwa seseorang perlu
mencari teman sebaya yang baik yang akan bergaul dengannya. Secara umum
seseorang hendaklah mencari teman yang cerdas, memiliki akhlak yang baik, bukan
orang fasik dan tidak semata-mata rakus terhadap kehidupan duniawi.
3. Adab bergaul dengan teman sebaya
Adab bergaul dengan teman sebaya bisa dilakukan dengan saling
menghormati, tolong-menolong, cinta dan
kasih sayang, saling menasehati,
4. Larangan dalam bergaul dengan teman sebaya
Dalam adab bergaul dengan teman sebaya terdapat larangan-larangan
di antaranya: bermusuhan, pergaulan bebas, melanggar norma-norma agama seperti berzina,
melakukan minuman keras, mengkonsumsi narkoba.
B. ADAB BERGAUL DENGAN ORANG YANG LEBIH TUA
1. Pengertian orang yang lebih tua
Islam telah menganjurkan pemeluknya untuk menghormati orang yang lebih
tua dan menyayangi sosok yang lebih muda. Dalam kamus bahasa Indonesia orang
yang lebih tua yaitu orang yang dipandang tua atau berpengalaman seperti orang
tua, para pemimpin dan para penasihat
2. Tata cara bergaul dengan orang yang lebih tua
Dalam bergaul dengan orang yang lebih tua hendaknya seseorang
melakukannya dengan sopan santun, berkata santun, menolak dengan halus perintah
yang buruk, menghormati dengan ikhlas,
mendahulukan orang yang lebih tua dalam hal duniawi,
3. Larangan bergaul dengan orang lebih tua
Dalam bergaul dengan orang yang lebih tua seseorang dianjurkan
untuk tidak melawan atau berbuat durhaka, berbuat arogan,
C. ADAB BERGAUL TERHADAP ORANG YANG LEBIH MUDA
1. Pengertian orang lebih muda
Pemuda dalam bahaa Arab disebut dengan syabab atau fata.
Hal tersebut dapat dijumpai di dalam al-Qur’an dan hadits nabi. Sementara dalam
bahasa Indonesia pemuda berarti orang yang belum sampai setengah umur dan
merupakan lawan kata dari tua. Orang yang lebih muda yang dimaksud di sini
adalah anak kecil atau remaja dan para pemuda.
2. Tata cara bergaul dengan orang lebih muda
Bergaul dengan orang yang lebih muda dilakukan dengan memebri
nasehat dengan bijak, mempererat persaudaraan, member perhatian dan kasih
sayang, memberi teladan yang baik,
melakukan pembinaan yang baik, memberikan penghargaan ketika berprestasi
3. Larangan dalam bergaul dengan orang lebih muda
Seseorang ketika bergaul dengan sosok yang lebih muda hendaknya
tidak meminta penghormatan yang berlebihan, antipati terhadap mereka, tidak memahami
aktifitas mereka,
D. ADAB BERGAUL DENGAN LAWAN JENIS
1. Pengertian lawan jenis
Islam adalah agama yang mengatur tata kehidupan manusia. Islam sesungguhnya
tidak melarang bergaul dengan siapapun termasuk pergaulan dengan lawan jenis.
Lawan jenis berarti lawan dari jenis kelamin. Apabila laki-laki, maka lawannya perempuan dan begitu pula
sebaliknya. Laki-laki dan perempuan merupakan makhluk Allah yang telah
diciptakan untuk berpasang-pasangan sehingga merupakan suatu keniscayaan dan
sangat wajar, jika terjadi pergaulan di antara mereka
2. Tata cara bergaul dengan lawan jenis
Agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dalam pergaulan,
maka dalam melakukan pergaulan dengan lawan jenis harus diperhatikan yaitu
berteman karena Allah Swt, menutup aurat, menjaga kemaluan, menundukkan
pandangan, saling bertanggungjawab,
3. Larangan dalam bergaul dengan lawan jenis
Untuk menjaga pergaulan dengan lawan jenis hendaklah menghindari
hal-hal berikut yaitu: tidak berkhalwat, melakukan ikhtalath dengan
lawan jenis, bersolek berlebihan.
VI.
Proses Pembelajaran
a. Persiapan
1) Guru mengucapkan salam dan berdoa bersama.
2) Guru memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi tempat
duduk disesuaikan dengan
kegiatan pembelajaran.
3) Guru membangkitkan semangat peserta didik dengan melakukan
kegiatan ringan, seperti
senam otak atau membaca
shalawat.
4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
5) Guru mengajukan pertanyaan secara komunikatif materi sebelumnya
dan mengaitkan
dengan materi adab
pergaulan.
6) Guru dapat memakai beberapa alternatif media/alat peraga/alat
bantu, dapat berupa tulisan manual di
papan tulis, kertas karton (tulisan yang besar dan mudah dilihat/dibaca), atau
dapat juga menggunakan multimedia berbasis ICT atau media lainnya.
7) Guru boleh menggunakan metode everyone is a teacher here. Tujuan
penerapan strategi ini adalah membiasakan siswa belajar aktif secara individu
dan membudayakan siswa berani bertanya, tidak minder dan tidak takut salah. Metode
ini dikolaborasi dengan metode diskusi.
b. Pelaksanaan
1) Guru meminta siswa untuk mengamati perilaku hidup dengan adab
pergaulan dalam
kehidupan sehari-hari
yang ada di lingkungannya.
2) Guru meminta siswa mengamati gambar pada kolom mari mengamati
3) Siswa mengamati gambar pada kolom mari mengamati.
4) Siswa mengemukakan isi gambar tersebut.
5) Guru memberikan penjelasan tambahan dan penguatan yang
dikemukakan siswa tentang
isi gambar tersebut.
6) Peserta didik menyimak penjelasan guru atau mencermati gambar
atau tayangan
visual/film tentang
ketentuan bersuci dari hadas kecil dan hadas besar, secara klasikal
atau
individual.
7) Guru membagikan kertas kepada setiap siswa dan mintalah mereka
untuk menuliskan
sebuah pertanyaan
tentang materi pokok yang telah atau sedang mereka pelajari, atau topik
khusus yang ingin
mereka diskusikan dalam kelas.
8) Siswa mengumpulkan kertas-ketas tersebut, guru mengocoknya dan
membagikan kembali
secara acak kepada
siswa, usahakan pertanyaan tidak kembali kepada yag membuatnya.
9) Guru meminta siswa membaca dan memahami pertanyaan di kertas
masingmasing dan
memikirkan jawabannya.
10) Guru mengundang sukarelawan (volunter) untuk membacakan
pertanyaan yang ada di
tangannya (untuk
menciptakan budaya bertanya, diupayakan guru memotivasi siswa
untuk mengangkat
tangan bagi yang siap membaca-tanpa langsung menunjuknya).
11) Guru meminta siswa yang lain untuk memberikan respon (jawaban/penjelas)
atas
pertanyaan atau
permasalahan tersebut, kemudian mintalah pada siswa yang lain untuk
memberi pendapat atau
melengkapi jawabannya.
12) Guru memberikan apresiasi atau pujian terhadap setiap jawaban
atau tanggapan siswa
agar siswa
termotivasi dan tidak takut salah
13) Guru mengembangkan diskusi secara lebih lanjut dengan cara
siswa bergantian
membacakan pertanyaan
di tangan masing-masing sesuai dengan waktu yang tersedia.
14) Guru melakukan kesimpulan, klarifikasi dan tindak lanjut.
15) Guru membimbing peserta didik untuk membaca kisah “hikmah
pergaulan lawan jenis
dari Barseso”.
16) Siswa mengemukakan pendapatnya tentang hikmah dari kisah
“hikmah pergaulan lawan
jenis dari Barseso”.
17) Guru memberikan penjelasan tambahan dan penguatan terhadap
kisah tersebut.
18) Guru dan siswa menyimpulkan intisari dari pelajaran tersebut
sesuai yang terdapat dalam
buku teks siswa pada
kolom rangkuman.
19) Pada kolom “Ayo Berlatih”, guru
a. meminta siswa
untuk mengerjakan bagian pilihan ganda dan uraian.
b. membimbing siswa
untuk mengamati dirinya sendiri tentang pe- rilakuperilaku yang
mencerminkan
orang yang bergaul dengan menggunakan adab pergaulan di
lingkungannya
(Kolom tugas).
c. Penutup
a. Penguatan materi :
Pendidik memberikan ulasan
secara umum terkait
dengan proses pembelajaran dan
hasil diskusi.
b. Mengadakan
tanya jawab tentang akidah Islam
c. Guru
merefleksi nilai-nialai mulai dalam materi akidah Islam.
d. Menutup pelajaran
dengan membaca salam,
kafaratul majlis dan membaca hamdalah.
VII.
Penilaian
Guru melakukan penilaian terhadap peserta didik dalam kegiatan
sebagai berikut:
1. Kolom pilihan ganda dan uraian.
Skor penilaian sebagai berikut.
a) Pilihan ganda: jumlah
jawaban benar x 1 (maksimal 10 x1 = 10)
Guru meminta siswa memberi tanda silang (X) pada huruf a, b, c, d
atau e, pada jawaban
yang paling benar !
1. Hubungan individu pada anak-anak atau remaja dengan tingkat
usia yang sama dinamakan hubungan….
a. kawan d.
teman sebaya
b. sahabat
e. teman akrab
c. teman lama
2. Islam melarang ikhtilath dalam pergaulan teman sebaya.
Pengertian Ikhtilath adalah
pembauran….
a. sesama teman laki-laki d. antara
laki-laki dengan perempuan
b. sesama teman perempuan e. antara teman sebaya
c. antara orang yang muda dengan yang lebih tua
3. Ketika ada teman yang berselisih, bertengkar atau melakukan
perbuatan yang tidak baik terhadap teman-teman yang lain, maka kita wajib
mendamaikannya. Pernyataan tersebut merupakan tata cara pergaulan teman sebaya
pada aspek saling….
a. mengasihi dan melindungi d. menghormati
dan toleran
b. menasehati e.
bekerja sama dan tolong menolong
c. berpesan kebaikan
4. Dalam hadis dikatakan:“Seseorang bergantung pada agama
temannya, perhatikan siapa
yang dijadikan teman”.
Prinsip ini paling tepat diterapkan pada ….
a. pergaulan
d. bermasyarakat
b. bisnis
e. hubungan suami istri
c. hubungan keluarga
5. Kebiasaan negatif seperti pacaran yang berlebihan karena
ketidakmampuan mengendalikan hawa nafsu . Perilaku ini bisa terjadi karena…
a. permusuhan
d. melanggar tata tertib
lalulintas
b. pergaulan bebas e. mengkonsumsi narkoba
c. melanggar aturan Negara
6. Perilaku berkendaraan dengan tidak menggunakan helm,
berboncengan lebih dari seorang, dan mengurangi kelengkapan kendaraan. Perilaku
tersebut merupakan sikap melanggar….
a. aturan keluarga d.
tata tertib lalulintas
b. kewajiban agama
e. aturan kesehatan
c. norma masyarakat
7. Pemuda berarti orang yang belum sampai setengah umur.
Pengertian tersebut berdasarkan kamus bahasa …
a. bahasa Indonesia d. Jawa
b. Melayu e.
Inggris
c. Sangsekerta
8. Salah satu sikap santun kepada orang yang lebih tua adalah….
a. membantu pekerjaannya d. menolongnya
b. kerja bakti bersama masyarakat e. berkata dengan sopan
c. menjalankan perintah kebaikan
9. Bapak dan ibu guru telah mengajarkan tentang banyak hal
sehingga seorang siswa menjadi mengerti banyak hal dalam kehidupan ini.
Pernyataan tersebut merupakan sikap baik terhadap orang yang lebih tua, yakni….
a. menolak dengan halus perintah yang baik d. berpura-pura tidak mengetahui
b. pura-pura memberi Penghormatan e. Bersikap arogan
c. memuliakan tokoh masyarakat
10. Seorang pemuda yang sedang dalam masa pertumbuhan
fisik maupun mental, banyak mengalami gejolak dalam fikiran maupun jiwa, yang
tak jarang menyebabkan hidupnya terguncang. Sikap orang yang lebih tua adalah….
a. memarahinya
b. tidak mengikutsertakan dalam kegiatan
c. membiarkannya mencari jati dirinya sendiri
d. membina, membimbing dan memberi kesempatan untuk berdedikasi
e. melaporkannya pada teman sebayanya.
Catatan:
Skor tiap item soal yang benar 10
2. Uraian Singkat
(dapat dibaca di Bab I bagian evaluasi sub a)
Catatan: Skor jawaban benar tiap soal 2
3. Essay
(dapat dibaca di Bab I bagian evaluasi sub b)
Catatan: Skor jawaban benar tiap item soal 2
4. Portofolio dan
Penilaian Sikap (dapat dibaca
di Bab I bagian evaluasi
sub c)
Catatan:
Skor penilaian
sebagai berikut:
a. Jika
peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya tepat pada waktu yang ditentukan dan
perilaku yang diamati serta alasannya benar, nilai 100.
b. Jika peserta didik
dapat mengumpulkan tugasnya setelah waktu yang ditentukan dan perilaku yang
diamati serta alasannya benar, nilai 90.
c. Jika peserta didik
dapat mengumpulkan tugasnya setelah waktu yang ditentukan dan perilaku yang
diamati serta alasannya sedikit ada
kekurangan, nilai 80.
VIII.
Pengayaan
Peserta
didik yang sudah menguasai materi mengerjakan soal pengayaan yang telah disiapkan
oleh guru berupa materi adab pergaulan. (Guru mencatat dan memberikan tambahan
nilai bagi peserta didik yang berhasil dalam pengayaan).
IX.
Remedial
Peserta
didik yang belum menguasai materi akan dijelaskan kembali oleh guru materi tentang
adab pergaulan. Guru akan melakukan penilaian kembali (lihat point 7) dengan
soal yang sejenis. Remedial dilaksanakan pada waktu dan hari tertentu yang disesuaikan.
Contoh pada saat jam belajar, apabila masih ada waktu atau di luar jam pelajaran
(30 menit setelah jam pelajaran selesai).
X.
Interaksi Guru Dengan Orang Tua
Guru meminta peserta didik memperlihatkan kolom “Ayo Berlatih”
dalam buku teks kepada orang tuanya dengan memberikan komentar dan paraf. Cara
lainnya dapat juga dengan mengunakan buku penghubung kepada orang tua yang
berisi tentang perubahan perilaku siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran
atau berkomunikasi, baik langsung, maupun memalui telepon, tentang perkembangan
perilaku anaknya.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
( R P P ) Kurikulum 2013
Satuan
Pendidikan
|
:
|
MAN 2 Pangandaran
|
Mata Pelajaran
|
:
|
|
Tema / Subtema
|
:
|
|
Kelas / Semester
|
:
|
XII (Dua Belas) / 1
|
Materi Pokok
|
:
|
|
Alokasi Waktu
|
:
|
x 45
Menit
|
I.
Kompetensi Inti (KI)
KI.I
Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya.
KI.2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong, kerjasama,
toleran, damai, santun, responsive dan pro aktif) dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan social dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
KI.3 Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan
factual, konseptual, procedural dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI.4 Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya disekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan
kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
II.
Kompetensi Dasar (KD)
2.5 Meneladani keutamaan sifat-sifat al-Ghazali dan Ibnu Sina
3.5 Menganalisis kisah keteladanan al-Ghazali dan Ibnu Sina
4.5 Menceritakan kisah keteladanan al-Ghazali dan Ibnu Sina
III.
Tujuan Pembelajaran
Setelah melaksanakan proses mengamati, menanyakan, menalar,
mencoba dan mengkomunikasikan diharapkan :
1) siswa dapat menyebutkan keutamaan sifat al-Ghazali dan Ibnu
Sina
2) siswa dapat menunjukkan sikap
meneladani al-Ghazali dan Ibnu Sina
3) siswa dapat menceritakan kisah keteladanan al-Ghazali dan Ibnu
Sina
IV.
Indikator Pencapaian
1) Menyebutkan keutamaan sifat al-Ghazali dan Ibnu Sina
2) Menunjukkan sikap meneladani al-Ghazali dan Ibnu Sina
3) Menceritakan kisah keteladanan al-Ghazali dan Ibnu Sina
V.
Materi Pokok
A. AL-GHAZALI
Al-Ghazali adalah seorang ulama besar Islam, beliau adalah seorang
hujjatul Islam yang banyak menghafal hadis Nabi, beliau dikenal sebagai ahli
filsafat dan tasawuf serta banyak mengarang kitab-kitab. Pemikiran-pemikirannya
membawa pengaruh pada perubahan dunia. Mari kita mengenal sedikit tentang
al-Ghazali.
1. Sejarah Singkat Al Ghazali
Al Ghazali memiliki nama asli Muhammad bin Muhammad bin Muhammad
bin Ahmad Al-Thusi. Ia lahir di kota Thusi pada tahun 450 H. Ayahnya seorang
sufi yang sangat wara’ yang hanya makan dari penghasilan yang dihasilkan oleh
jerih payahnya. Di dalam doanya ia senantiasa meminta kepada Allah Swt agar
dikaruniai seorang anak yang pandai dan shaleh dan akhirnya Allah Swt
mengabulkan do’a nya dan meuncullah al-Ghazali menjadi seorang ahli fikih.
Pendidikan awal Al-Ghazali di Thus lalu ia melanjutkan belajar ke
Jurjan di bidang hukum kepada Abu Nasr al-Ismaili(1015-1085 M). Pada usia 20 tahun
ia pergi ke Nisabur untuk mendalami ilmu fikih dan tauhid kepada al- Juwaini(1028-1085)
yang kemudian menjadi asistennya. Selain belajar fikih dan tauhid. Ia juga
melakukan praktek tasawuf dibimbing oleh Abu Ali al-Farmadzi (w. 1084) yang
menjdi murid al-Imam al-Qusyairi (986-1072 M). Pada tahun 1091 M ia diundang
oleh Nidzam al-Mulk (1063-1092 M) untuk menjadi guru besar di
Nidzamiah, Baghdad Dari sinilah kemudian ia mulai
dikenal dan memiliki posisi yang tinggi.
2. Keteladanan al-Ghazali
Al-Ghazali merupakan sosok yang sangat haus dengan ilmu
pengetahuan. Berbagai ilmu pengetahuan ia pelajari seperti al-Quran, ushul
fikih, ilmu kalam, filsafat, fikih dan ilmu-ilmu pengetahuan lainnya. Selain
haus terhadap ilmu pengetahuan, ia juga haus untuk mendalami ruhani. Oleh
karena itu ia meninggalkan kota Baghdad menuju Damaskus melakukan khalwat dan
i’tikaf serta mengurung diri di menara masjid kota ini. Setelah itu ia
pergi menuju bait al- Maqdis untuk meneruskan khalwatnya lalu
dilanjutkan dengan menunaikan ibadah haji.
3.Karya-karya al-Ghazali
Al-Ghazali memiliki banyak karya yang sangat diperlukan oleh
manusia di dunia ini. Karya-karyanya tidak saja dijadikan acuan ilmu
pengetahuan oleh orang Islam saja tetapi para ilmuwan baratpun menggunakan
karya al-Ghazali sebagai acuan keilmuwannya. Salah satu karya al-Ghazali yang
paling terkenal adalah kitab ”Ihya Ulumuddin” yang banyak dijadikan
rujukan umat Islam di seluruh dunia termasuk di Indonesia dalam hal mempelajari
ilmu Tasawuf.
Karya al-Ghazali di bidang filsafat dan logika, adalah Mi’yar
al-’ilmi (Standar Pengetahuan, Tahafut al-Falasifah (Kerancuan para
filosof); dalam bidang akidah Arba’in fi Ushuluddin (Empat Puluh Masalah
di Bidang Prinsip-Prinsip Agama), Qowaid al-’Aqa’id (Prinsip-Prinsip
Keimanan), dan Al-Iqtishad fi al-I’tiqad (Muara Kepercayaan); di bidang
Ushul Fikih al-Mustashfa fi ’ilm al- Ushul (Intisari ilmu tentang
Dasar-Dasar Ilmu Fikih); dalam bidang tasawuf Misykat al-Anwar (Ceruk Cahaya-Cahaya).
Selain karya-karya di atas, masih banyak lagi karya-karya
al-Ghazali dalam berbagai bidang. Banyaknya karya al-Ghazali menunjukkan
luasnya ilmu yang dimiliki al-Ghazali, beliau adalah pakar Fikih yang menguasai
Tasawwuf, Filsafat dan ilmu kalam.
4. Kisah Akhir al-Ghazali
Pada masa akhir sisa hidupnya, al-Ghazali mendirikan madrasah di
sebelah rumahnya untuk para penuntut ilmu dan tempat khalwat para sufi. Seluruh
waktunya ia gunakan untuk membaca dan mengkaji al-Qur’an, mempelajari hadis serta
mengajar. Ia wafat pada tahun 505 H/1111 M di Thus dalam usia lima puluh lima
tahun.
B. IBNU SINA
Ibnu Sina adalah seorang ahli filsafat, ilmuwan, dokter serta
seorang penulis yang aktif pada jaman keemasan Islam. Pada jaman tersebut
banyak ilmuwan yang menerjemahkan buku ilmu pengetahuan Yunani, Persia dan
india. Ibnu Sina di barat dikenal dengan sebutan Avicenna. Berikut biografi
Ibnu Sina:
1. Riwayat Singkat Ibnu Sina
Nama lengkapnya Abu Ali al Husayn ibn Abdullah ibn
Hasan ibn Ali ibn Sina. Ia lahir pada tahun 370 H/980 M di Efsyanah kawasan
Bukhara (Uzbekistan sekarang). Ia dieknal sebagai seorang filosof muslim
terbesar yang bergelar “Al- Syaikh Al-Ra’is”. Ia berasal dari keluarga
Persia dan bermadhab Ismailiyah. Ayahnya adalah seorang gubernur pada masa
kerajaan Samaniyah (819 M-1005 M).
Ia mulai mempelajari al-Qur’an sejak usia 5 tahun kepada ayahnya
dan telah menghafalnya di usia 10 tahun. Di usia yang belia ini ia juga
mempelajari ilmu akhlak dan bahasa. Setelah itu hari-harinya dihabiskan di
perpustakaan.
Ia menyukai ilmu kedokteran dan metafisik sehingga di usia 16
tahun ia sudah menjadi seorang dokter. Setelah itu ia belajar filsafat kepada
Abu Abdillaj al Natili yang diawali dengan ilmu mantik (logika).
2. Keteladanan Ibnu Sina
Ibnu Sina adalah seorang ilmuwan dan filosof besar. Ia sosok yang
jenius dan memiliki daya nalar yang tinggi. Karena kejeniusannya ini ia banyak
mempelajari sendiri berbagai macam ilmu pengetahuan dengan mudah. Selain jenius
ia juga merupakan sosok yang gigih dan haus akan ilmu penegtahuan. Pernah suatu
saat ia membaca buku metafisika karya Aristoteles sebanyak empat puluh kali
sampai ia menghapalnya hanya saja ia tidak memahami. Meskipun demikian, ia
tidak pernah berputus asa. Ia terus mencari buku apa yang dapat menjadi kunci
untuk memahami buku Aristoteles tersebut, dan akhirnya ia pergi berjalan-jalan
ke salah
satu pasar loak khusus buku-buku filsafat dan menemukan
buku karya al-Farabi sebagaikuncinya. Selain cerdas dan gigih ia juga merupakan
sosok yang taat beribadah kepada Allah Swt, kreatif, tidak mengenal putus asa,
tabah dan tekun dalam mempelajari ilmu pengetahuan.
Ibnu Sina juga dikenal sebagai seorang dokter yang handal. Ia
dapat mengobati berbagai macam penyakit. Keahliannya di bidang kedokteran
menjadi terkenal lagi ketika suatu hari ia dapat menyembuhkan penyakit Nuh ibn
Manshur(387 H/ 997 M) seorang penguasa Bukhara.
3. Karya-karya Ibnu Sina
Ibnu Sina banyak memiliki karya tulis. Ada pendapat yang
menyatakan bahwa karya tulisnya mencapai dua ratus buku. Sebagian pakar lainnya
menyatakan bahwa karya tulisnya sekita seratusan Di antara karya-karya Ibnu
Sina Kitab Al -Syifa (Obat) berupa ensklopedi filsafat; kitab Al-Qanun
Fi al-Thib (Praktek Kedokteran) di bidang kedokteran; Kitab al-Najah (Keberhasilan)
ringkasan dari al-Syifa dalam hal ketuhanan, logika dan ilmu alam serta
karya-karya tulis lainnya.
4.Kisah Akhir Ibnu Sina
Kehidupan Ibnu Sina penuh dengan aktifitas dan kerja keras
sehingga suatu hari ia terkena penyakit maag akut yang sudah tidak dapat
diobati lagi. Di hari-hari menjelang wafatnya ia selalu memakai pakaian putih,
mensedekahkan hartanya kepada fakir miskin, memerdekakan budak serta giat
beribadah kepada Allah Swt. Ia wafat pada tahun 428H/1037M di usia 58 tahun.
VI.
Proses Pembelajaran
a. Persiapan
1) Guru mengucapkan salam dan berdoa bersama.
2) Guru memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi tempat
duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
3) Guru memotivasi peserta didik dengan kegiatan yang ringan,
seperti cerita motivasi.
4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
5) Guru mengajukan pertanyaan secara komunikatif tentang
materi sebelumnya dan mengaitkannya dengan materi keteladanan al-Ghazali dan
Ibnu Sina
6) Beberapa alternatif media/alat peraga/alat bantu bisa berupa
tulisan manual di papan tulis, kertas karton (tulisan yang besar dan mudah
dilihat/dibaca) atau bisa juga menggunakan multimedia berbasis ICT atau media
lainnya.
7) Metode yang digunakan adalah gallery work atau pameran
berjalan.
b. Pelaksanaan
1) Guru meminta siswa untuk mengamati gambar yang ada di kolom
“Mari mengamati”.
2) Siswa mengemukakan pendapatnya tentang hasil pengamatannya
tentang gambar tersebut.
3) Guru memberikan penjelasan tambahan dan penguatan terhadap
hasil pencermatan pengamatan siswa.
4) Guru meminta kembali siswa untuk mengamati gambar yang ada yang
ada di kolom “Mari Mengamati”.
5) Siswa mengemukakan pendapatnya tentang gambar tersebut.
6) Guru memberikan penjelaskan tambahan kembali dan penguatan yang
dikemukakan siswa tentang isi gambar tersebut.
7) Siswa menyimak penjelasan guru atau mencermati gambar atau
tayangan visual/film tentang keteladanan sifat al-Ghazali dan Ibnu Sina,
secara klasikal atau individual.
8) Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok sesuai dengan keadaan
kelas.
9) Guru memberikan kertas plano atau flip cart kepada
masing-masing kelompok.
10) Guru menentukan tema atau topik pembahasan bagi masing-masing
kelompok.
11) Siswa mendiskusikan tema atau topik yang sudah ditentukan
12) Siswa menempel hasil kerja kelompoknya di media tempel
(dinding)
13) Masing-masing kelompok berputar mengamati hasil kerja kelompok
lain
14) Salah satu wakil kelompok menjelaskan setiap apa yang
ditanyakan oleh kelompok lain.
15) Guru dan siswa melakukan koreksi bersama-sama
16) Guru mengklarifikasi dan menyimpulkan materi pembelajaran.
17) Guru membimbing peserta didik untuk membaca kisah “kegigihan
Ibnu Sina belajar filsafat”.
18) Siswa mengemukakan pendapatnya tentang hikmah dari kisah
“kegigihan IbnuSina belajar filsafat”.
19) Guru memberikan penjelasan tambahan dan penguatan terhadap
kisah tersebut.
20) Guru dan siswa menyimpulkan intisari dari pelajaran tersebut
sesuai yang terdapat dalam buku teks siswa pada kolom rangkuman.
21) Pada kolom “Ayo Berlatih”, guru:
a. meminta peserta didik untuk mengerjakan bagian pilihan ganda
dan uraian.
b. membimbing peserta didik untuk mengamati dirinya sendiri
tentang perilaku-perilaku yang mencerminkan orang yang meneladani sifat al- Ghazali
dan Ibnu Sina di lingkungannya (Kolom tugas).
c. Penutup
a. Penguatan materi :
Pendidik memberikan ulasan
secara umum terkait
dengan proses pembelajaran dan
hasil diskusi.
b. Mengadakan
tanya jawab tentang akidah Islam
c. Guru
merefleksi nilai-nialai mulai dalam materi akidah Islam.
d. Menutup pelajaran
dengan membaca salam,
kafaratul majlis dan membaca hamdalah.
VI
I. Penilaian
Guru melakukan penilaian terhadap peserta didik dalam:
1) Kolom pilihan ganda dan uraian.
a) Pilihan ganda: jumlah jawaban benar x 1 (maksimal 10 x1 = 10).
b) Uraian :
Guru meminta siswa memberi tanda silang (X) pada huruf a, b, c, d
atau e, pada jawaban yang paling benar !
1. Imam al-Ghazali dilahirkan di kota :
a. Yerusalem b. Thus c. Taheran d. Cairo e. Palestina
2. Siapakah guru pertama al-Ghazali di bidang tauhid…
a. Al Juwaini c. Abu Hasan al ‘Asy’ari e. Qadhi Abdul Jabbar
b. Washil bin al Atha d. Ali al Juba’i
3. Ayah al-Ghazali adalah seorang tokoh…
a. hadis b. fikih
c. ushul Fikih d. Tasawuf e.
bahasa Arab
4. Apa yang dilakukan oleh al-Ghazali saat pindah dari Baghdad
menuju Damaskus…
a. menuntut ilmu c. menjadi menteri e. berdebat dengan
filosof
b. mencari nafkah
d. melakukan I’tikaf
5. Karya al-Ghazali yang paling monumental…
a. Ihya Ulumuddin c. Tahafut al Falasifah e. Qowaid al-’Aqa’id
b. Mi’yar al ’ilmi d. Arba’in fi Ushuluddin
6. Ibnu Sina dilahirkan di kawasan…
a. Persia b.
Bukhara c. Cairo d. Fes
e. Khourtom
7. Di usia berapakah Ibnu Sina telah menghapal al Qur’an…
a. 7 tahun b. 9 tahun c. 10 tahun d. 16 tahun e.
17 tahun
8. Di usia 16 tahun Ibnu Sina sudah menjadi…
a. guru b.
ulama c. filosof d. Psikiater e.
dokter
9. Seorang penguasa Bukhara yang disembuhkan oleh Ibnu Sina
bernama...
a. Jengis Khan c. Yazid bin
Muawiyah
b. Nuh ibn Manshur d. Muhammad II
e. Musa bin Nushair
10. Karya Ibnu Sina yang berupa ensklopedi di bidang kedokteran.
a. Kitab al-Najah c. Al-Syifa
b. Al-Qanun Fi al-Thib d. Al-Dawa’
e. Al-Da’
Catatan:
Skor tiap item soal yang benar 10
2. Uraian Singkat
(dapat dibaca di Bab I bagian evaluasi sub a)
Catatan: Skor jawaban benar tiap soal 2
3. Essay
(dapat dibaca di Bab I bagian evaluasi sub b)
Catatan: Skor jawaban benar tiap item soal 2
4. Portofolio dan
Penilaian Sikap (dapat dibaca
di Bab I bagian evaluasi
sub c)
Catatan:
Skor penilaian
sebagai berikut:
a. Jika
peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya tepat pada waktu yang ditentukan dan
perilaku yang diamati serta alasannya benar, nilai 100.
b. Jika peserta didik
dapat mengumpulkan tugasnya setelah waktu yang ditentukan dan perilaku yang
diamati serta alasannya benar, nilai 90.
c. Jika peserta didik
dapat mengumpulkan tugasnya setelah waktu yang ditentukan dan perilaku yang
diamati serta alasannya sedikit ada
kekurangan, nilai 80.
VIII.Pengayaan
Peserta
didik yang sudah menguasai materi mengerjakan soal pengayaan yang telah
disiapkan
oleh guru berupa pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan menelaani
keutamaan
sifat al-Ghazali dan Ibnu Sina. (Guru mencatat dan memberikan tambahan
nilai
bagi peserta didik yang berhasil dalam pengayaan).
IX.
Remedial
Peserta
didik yang belum menguasai materi akan dijelaskan kembali oleh guru materi
tentang
“Meneladani keutamaan sifat al-Ghazali dan Ibnu sina”. Guru akan melakukan
penilaian
kembali (lihat point 7) dengan soal yang sejenis. Remedial dilaksanakan pada
waktu
dan hari tertentu yang disesuaikan contoh: pada saat jam belajar, apabila masih
ada
waktu, atau di luar jam pelajaran (30 menit setelah jam pelajaran selesai).
X.
Interaksi Guru Dengan Orang Tua
Guru meminta peserta didik memperlihatkan kolom “Ayo Berlatih”
dalam buku teks
kepada orang tuanya dengan memberikan komentar dan paraf. Cara
lainnya dapat juga
dengan mengunakan buku penghubung kepada orang tua yang berisi
tentang perubahan
perilaku siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran atau
berkomunikasi langsung
baik langsung, maupun memalui telepon, tentang perkembangan
perilaku anaknya.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
( R P P ) Kurikulum 2013
Satuan
Pendidikan
|
:
|
MAN 2 Pangandaran
|
Mata Pelajaran
|
:
|
|
Tema / Subtema
|
:
|
Akhlak Terpuji
|
Kelas / Semester
|
:
|
XII (Dua Belas) / 2
|
Materi Pokok
|
:
|
|
Alokasi Waktu
|
:
|
x 45
Menit
|
I.
Kompetensi Inti (KI)
KI.I
Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya.
KI.2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong, kerjasama,
toleran, damai, santun, responsive dan pro aktif) dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan social dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
KI.3 Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan
factual, konseptual, procedural dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI.4 Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya disekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan
kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
II.
Kompetensi Dasar (KD)
1.1 Menghayati pentingnya nilai-nilai positif pada kompetisi dalam
kebaikan (fastabiqul Khairat), optimis, dinamis, inovatif dan kreatif.
2.1 Membiasakan berperilaku dengan semangat berkompetisi dalam
kebaikan (fastabiqul khairat), optimis, dinamis, inovatif dan kreatif.
3.1 Menjelaskan pengertian dan pentingnya perilaku semangat
berkompetisi dalam kebaikan (fastabiqul khairat). Optimis, dinamis, inovatif,
dan kreatif.
4.1 Menunjukkan contoh perilaku berkompetisi dalam kebaikan
(fastabiqul khairat), optimis, dinamis, inovatif, dan kreatif.
III.
Tujuan Pembelajaran
Setelah melaksanakan proses mengamati, menanyakan, menalar,
mencoba dan mengkomunikasikan, diharapkan :
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian berkompetisi dalam kebaikan
(fastabiqul khairat), optimis, dinamis, inovatif dan kreatif
2. Siswa dapat menjelaskan pentingnya berperilaku kompetisi dalam
kebaikan (fastabiqul khairat), optimis, dinamis, inovatif dan kreatif
3. Siswa dapat menunjukkan contoh-contoh perilaku bekompetisi
dalam kebaikan (fastabiqul khairat), optimis, dinamis, inovatif dan
kreatif.
IV.
Indikator Pencapaian
1. Menjelaskan pengertian berkompetisi dalam kebaikan (fastabiqul
khairat), optimis, dinamis, inovatif dan kreatif
2. Menjelaskan pentingnya berperilaku kompetisi dalam kebaikan (fastabiqul
khairat), optimis, dinamis, inovatif dan kreatif
3. Menunjukkan contoh-contoh perilaku bekompetisi dalam kebaikan (fastabiqul
khairat), optimis, dinamis, inovatif dan kreatif.
V.
Materi Pokok
KOMPETISI DALAM KEBAIKAN
1. Pengertian Kompetisi Dalam Kebaikan
Kompetisi Dalam Kebaikan(fastabiq al-khairat)secara
etimologi memiliki arti ber lomba-lomba dalam kebaikan. Anjuran ini tertuju
baik bagi laki-laki maupun perempuan. Manusia diperintahkan untuk berlomba
dalam berbuat kebaikan terhadap manusia dan alam sekitarnya. Misalnya, menolong
sesama, menyingkirkan sesuatu yang membahayakan di jalan, mengikuti olimpiade
mata pelajaran tertentu dan sebagainya. Dalam Islam, istilah fastabiqul
khairat merujuk pada firman Allah Swt QS. Al-Baqarah: 148 dan QS. Al-Hadid:
21
“Dan bagi tiap-tiap umat
ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah
(dalam membuat) kebaikan. di mana saja kamu berada pasti Allah akan
mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa
atas segala sesuatu”. (QS. Al-Baqarah(2) : 148)
2. Makna Kompetisi Dalam Kebaikan
Al-Qur’an mendorong agar umat Islam tidak menjadi umat yang
santai, melainkan harus menjadi umat pionir dalam segala kebaikan. Oleh karena
itu ketika seseorang mengaku sebagai hamba Allah, maka di saat yang sama ia
harus bergerak melakukan segala kebaikan. Islam memberi motivasi kepada
pemeluknya untuk mengedepankan berbuat kebaikan dengan penuh antusias
disebabkan antara lain:
a. Melakukan dan menyebarkan kebaikan adalah tugas pokok setiap
insan. Tanpa kebaikan manusia di muka bumi ini bisa dipastikan telah musnah
sejak ratusan tahun yang silam.
b. Usia manusia terbatas, dan tidak ada seorang pun tahu kapan ia
akan meninggal dunia. Oleh karena itu seorang hamba hendaknya segera melakukan
kebaikan. Jika tidak, ia akan menjadi orang yang paling sengsara, baik di dunia
maupun di akhirat.
3. Ciri-ciri orang yang melakukan kompetisi dalam kebaikan
a. Niat ikhlas
b. Cinta pada kebaikan dan kepada orang baik
c. Merasa beruntung bila melakukan aktifitas
d. Merasa rugi bila meninggalkan aktifitas
e. Menjadi teladan bagi generasi selanjutnya
4. Balasan bagi orang yang kompetisi dalam kebaikan
a. Selalu bersama Allah SWT
b. Menambah kenikmatan
c. Dicintai Allah
d. Memperoleh rahmat Allah
e. Memperoleh pahala
f. Dimasukkan ke dalam surga
5. Hikmah perilaku kompetisi dalam kebaikan
Berkompetisi dalam kebaikan memiliki beberapa hikmah yang dapat
kita ambil dalam kehidupan sehari-hari. Di antara hikmah berperilaku kompetisi
dalam kebaikan adalah :
a. Melakukan kebaikan yang telah ditentukan.
b. Melakukan persaingan dalam melakukan kebaikan sesuai dengan
situasi dan kondisi. Karena kemampuan tiap muslim beragam dalam hal tingkat
pendidikan, ekonomi dan statusnya dalam masyarakat.
c. Melakukan mmal saleh yang didasari oleh beriman kepada Allah
Swt dan dilakukan dengan tekad yang teguh.
OPTIMIS
1. Pengertian optimis
Dari sisi etimologi optimis berasal dari bahasa latin optima yang
berarti terbaik.
Menurut Kamus Besar Bahas Indonesia optimis adalah orang yang
selalu berpengharapan dalam menghadapi segala hal. Optimis merupakan perasaan
yakin terhadap sesuatu yang baik yang kelak akan terjadi yang memberi harapan
positif serta menjadi pendorong untuk berusaha ke arah kemajuan atau kejayaan.
Optimis merupakan keyakinan diri dan salah satu sifat baik yang dianjurkan
dalam Islam. Misalnya siswa/siswi yang mengikuti seleksi penerimaan mahasiswa
baru pastia ia berharap akan lulus dan diterima di perguruan tinggi
Dengan sikap optimis,seseoarng akan bersemangat dalam menjalani
kehidupan, baik demi kehidupan di dunia maupun dalam menghadapi kehidupan
akhirat kelak. Allah Swt berfirman :
Artinya: “Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu
bersedih hati, Padahal kamulah orang-orang yang paling Tinggi (derajatnya),
jika kamu orangorang yang beriman”.(QS. Ali Imran(3):139)
Kebalikan dari sikap optimis adalah sifat pesimis. Sifat pesimis
dapat diartikan berprasangka buruk terhadap Allah SWT. Seseorang yang pesimis
biasanya selalu khawatir akan memperoleh kegagalan, kekalahan, kerugian atau
bencana, sehingga ia tidak mau berusaha untuk mencoba.
2. Nilai positif optimis
a. Berpengharapan baik kepada Allah
b. Berfikir positif
c. Percaya diri, berani dan bertanggung jawab
d. Lebih disukai oleh Allah
e. Mengambil pelajaran berharga dalam setiap kesulitan
3. Hikmah perilaku optimis
Hikmah berperilaku optimis diantaranya adalah :
a. Membawa seseorang pada pencapaian hasil. Tidak ada yang bisa
diperbuat tanpa harapan dan percaya diri.
b. Berfikir positif yang akan memberikan dorongan sikap dan
tingkah laku yang positif pula.
c. Memiliki kepercayaan diri dalam menjalani kehidupan. Hal ini
sangat di anjurkan dalam agama dan sangat penting sekali agar seseorang dapat
terus bertindak menghadapi tantangan.
DINAMIS
1. Pengertian dinamis
Kata dinamis berasal dari kata dynamic yang berarti
bergerak. Dalam bahasa Belanda dynamisch berarti giat bekerja, tidak mau
tinggal diam, selalu bergerak dan terus tumbuh.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia dinamis berarti penuh
semangat dan tenaga sehingga cepat bergerak dan mudah menyesuaikan diri dengan
keadaan. Misalnya, seorang yang ingin merubah pribadinya menjadi orang yang
berilmu pengetahuan karena keutamaan dan derajatnya di sisi Allah. Dalam hal
ini dengan sendirinya ia akan belajar secara serius untuk mencapai tingkat
pendidikan yang tertinggi walaupun keadaan ekonomi keluarganya sangat minim.
2. Nilai positif dinamis
a. Berfikir progresif
b. Menyesuaikan dan menentukan pilihan terbaik dalam perkembangan
masa
c. Berpikir tentang masa depan (futuristik)
d. Bekerja dengan prinsip amal saleh
e. Teguh dalam menerima cobaan
3. Hikmah perilaku dinamis
Hikmah membiasakan berperilaku dinamis dalam kehidupan sehari-hari
diantaranya adalah:
a. Dinamis adalah sikap penuh semangat dan tenaga sehingga cepat
bergerak dan mudah menyesuaikan diri dengan keadaan.
b. Orang yang dinamis akan terus berkembang, berpikir, cerdas, dan
berkreasi, serta selalu beradaptasi dengan lingkungan.
c. Orang yang dinamis tidak mudah putus asa dengan
prestasi-prestasi yang telah dicapai dan selalu berusaha untuk meningkatkan
kualitas diri.
d. Orang yang dinamis akan bekerja keras dalam melakukan usaha,
baik yang berhubungan dengan aspek duniawi maupun ukhrawi.
INOVATIF
1. Pengertian inovatif
Kata inovatif berasal dari bahasa Inggis innovate yang
artinya memperkenalkan sesuatu yang baru. Sedangkan innovatif berarti bersifat
memperbarui. Dengan demikian kata inovatif berarti bersifat memperkenalkan
sesuatu yang baru. Pengertian baru di sini adalah sesuatu yang belum
dapat diterima secara luas oleh seluruh warga masyarakat menyangkut sikap (attitude)
dan belum diterima dan diterapkan oleh seluruh warga masyarakat setempat.
2. Nilai positif inovatif
a. Berfikir ilmiah, obyektif, cerdas dan kritis
b. Melakukan perbaikan
c. Menerapkan prinsip amar ma’ruf dan nahi mungkar
d. Berorientasi pada kemaslahatan
3. Hikmah perilaku inovatif
Membiasakan berperilaku inovatif melahirkan hikmah dalam kehidupan
sehari-hari di antaranya :
a. Dapat mendayagunakan kemampuan dan keahlian dalam melakukan
ataupun mengembangkan karya tertentu.
b. Dapat melakukan kebaikan dan menghindari keburukan.
KREATIF
1. Pengertian kreatif
Kreatif berasal dari bahasa inggris to create yang berarti
menciptakan sesuatu atau membuat. Creativity berarti daya cipta.
Sedangkan dalam bahasa Arab kata kreativitas atau menciptakan biasanya
mengunakan kata khalaqa (menjadikan, membuat, menciptakan), yakni
menciptakan sesuatu tanpa ada pangkal atau asal dan contoh terlebih dahulu atau
dapat berarti kemampuan untuk mencipta atau mempunyai sifat menciptakan tidak
dengan cara meniru.
2. Nilai positif kreatif
a. Berfikir orisinil
b. Beretos kerja tinggi
c. Berhasil karya (produktif)
d. Tidak mudah putus asa
e. Tawakkal
f. Memohon bantuan dan pertolongan Allah
3. Hikmah kreatif
Hikmah membiasakan berperilaku kreatif dalam kehidupan sehari-hari
adalah :
a. Setiap pribadi dapat mencipta, termasuk menciptakan realitas
baru dalam kehidupan sehingga dalam situasi apapun dan dengan segala
keterbatasan akan memiliki potensi untuk menciptakan berbagai hal, termasuk
keberhasilan dan kebahagiaan dalam hidup ini.
b. Setiap pribadi memiliki keterikatan kepada Allah SWT yang
menjadi tempat bergantung dan tempat berharap satu-satunya.
c. Setiap pribadi mempunyai etos kerja, yakni seperangkat
nilai-nilai etis yang terkandung dalam ajaran Islam (Al-Quran dan hadits)
tentang keharusan dan keutamaan bekerja untuk mencapai hasil yang diharapkan
lebih baik dan produktif.
VI.
Proses Pembelajaran
a. Persiapan
1) Guru mengucapkan salam dan berdoa bersama.
2) Guru memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi tempat
duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
3) Guru membangkitkan semangat peserta didik dengan kegiatan yang
ringan namun penuh makna, seperti bersalawat bersama.
4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
5) Guru mengajukan pertanyaan secara komunikatif materi
sebelumnya dan mengaitkan dengan materi tentang akhlak terpuji.
6) Beberapa alternatif media/alat peraga/alat bantu bisa berupa
tulisan manual di papan tulis, kertas karton (tulisan yang besar dan mudah
dilihat/dibaca) atau bisa juga menggunakan multimedia berbasis ICT atau media
lainnya.
7) Metode yang digunakan adalah (1) ceramah (menceritakan dan
menjelaskan kisah melalui gambar atau tayangan visual/film), (2) diskusi dalam
bentuk the educational-diagnosis meeting, artinya peserta didik
berbincang mengenai pelajaran di kelas dengan maksud saling mengoreksi
pemahaman mereka atas pelajaran/materi yang diterimanya agar masing-masing
memperoleh
pemahaman yang benar. Aktifitas ini dilengkapi dengan lembar
pengamatan dalam pelaksanaan diskusi.
b. Pelaksanaan
1) Guru meminta siswa untuk mengamati dan merenungkan gambar yang
ada
2) Siswa mengemukakan pendapatnya tentang hasil pengamatan gambar
beserta renungannya.
3) Guru memberikan penjelasan tambahan dan penguatan terhadap
hasil pengamatan siswa.
4) Guru meminta kembali siswa untuk mengamati gambar yang ada yang
ada di kolom “Mari Mengamati”.
5) Siswa mengemukakan pendapatnya tentang gambar tersebut.
6) Guru memberikan penjelaskan tambahan kembali dan penguatan yang
dikemukakan siswa tentang isi gambar tersebut.
7) Siswa melakukan tanya jawab seputar akhlak terpuji
(berlomba-lomba dalam kebaikan, optimis, dinamis, inovatif dan kreatif)
8) Siswa menyimak penyampaian cerita/kisah dari guru melalui
bantuan gambar atau tayangan visual/film tentang akhlak terpuji (berlomba-lomba
dalam kebaikan, optimis, dinamis, inovatif dan kreatif).
9) Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dan diberikan tugas
untuk berdiskusi sesuai dengan tema yang telah ditentukan.
10) Secara bergantian masing-masing kelompok menyampaikan hasil
diskusi sedangkan kelompok lainnya memperhatikan/menyimak dan memberikan
tanggapan.
11) Guru memberikan penambahan dan penguatan kepada siswa tentang
materi tersebut.
12) Guru membimbing siswa untuk membaca kisah sahabat nabi dengan
ontanya pada kolom kisah.
13) Siswa mengemukakan pendapatnya tentang hikmah dari kisah
sahabat nabi itu.
14) Guru memberikan penjelasan tambahan dan penguatan kisah
tersebut.
15) Guru dan siswa menyimpulkan intisari dari pelajaran tersebut
sesuai yang terdapat dalam buku teks siswa pada kolom rangkuman.
16) Pada kolom “Ayo Berlatih”, guru:
a) Meminta siswa untuk mengerjakan bagian pilihan ganda dan
uraian.
b) Membimbing siswa untuk mengamati dirinya sendiri tentang
perilakuperilaku yang mencerminkan orang yang meneladani sifat tersebut di lingkungannya
(kolom tugas).
c. Penutup
a. Penguatan materi :
Pendidik memberikan ulasan
secara umum terkait
dengan proses pembelajaran dan
hasil diskusi.
b. Mengadakan
tanya jawab tentang akidah Islam
c. Guru
merefleksi nilai-nialai mulai dalam materi akidah Islam.
d. Menutup pelajaran
dengan membaca salam,
kafaratul majlis dan membaca hamdalah.
VI
I. Penilaian
Guru melakukan penilaian terhadap peserta didik dalam:
a. Pengamatan pada saat pelaksanaan diskusi.
b. Kolom “Ayo Berlatih”
1. Kolom pilihan ganda dan uraian.
a) Pilihan ganda:
jumlah jawaban benar x 1 (maksimal 10 x1 = 10)
1. Fastabiq al- Khairat mengandung pengertian
berlomba-lomba dalam …
A. kejuaraan C. masalah ibadah E. keadilan
B. kejujuran D. kebaikan
2. Surat al-Baqarah ayat 148 mengemukakan tentang….
A. berlomba dalam kebaikan D. anak yatim
B. jihad di jalan Allah E. beribadah kepada Allah Swt.
C. amar Ma’ruf dan Nahi Munkar
3. Faktor penting dalam setiap amal perbuatan adalah….
A. waktunya C. pamernya E. ke ikhlasannya
B. kuantitasnya D. tempatnya
4. Merasa masih sedikit di dalam amal saleh dibanding dengan orang
lain merupakann cirri seseorang yang merasa kurang ….
A. niatnya B. amalnya C. Pekerjaannya D.
Waktunya E. kesempatannya
5. Ingin selalu meneladani dan mengikuti segala bentuk kebaikan
siapa pun yang melakukannya merupakan ciri seseorang yang cinta pada …
A. niat ikhlas C. Dirinya E. perbuatannya
B. orang baik D. hartanya
6. Tidak akan bertambah semangat hanya karena dipuji dan tidak
akan melemah karena dicela, merupakan implementasi dari sifat …
A. ikhlas B.
qanaah C. khauf D. tawakal E. sabar
7. Apa yang sebaiknya dilakukan oleh seseorang yang ingin
bersedekah tetapi di dalam hatinya masih ada sifat riya atau pamer …
A. membatalkan sedekahnya
B. menunda sedekahnya di lain waktu
C. tetap bersedekah
D. tetap bersedekah sambil berdoa agar suatu saat tidak riya lagi
E. mengurungkan sedekahnya sampai dihatinya tidak ada sifat riya
lagi
8. Bila seseorang tidak berbuat baik dia akan merasa sangat rugi,
baik di dunia ini maupun di akhirat kelak. Dengan demikian ketika ia melakukan
kebajikan, maka ia akan:
A. puas karena orang lain tidak bisa melakukannya
B. menyesal karena ia telah melakukannya
C. merasa beruntung bisa melakukannnya
D. memamerkannya kepada orang lain
E. merasa rugi karena sudah melakukannya
9. Hal yang tidak termasuk ke dalam sikap perilaku muslim/muslimah
yang bersifat optimis adalah ….
A. berprasangka baik terhadap Allah
B. meyakini akan datangnya pertolongan Allah
C. berusaha agar kualitas hidupnya meningkat
D. senantiasa bertawakal kepada Allah
E. usahanya selalu berhasil dan tidak pernah gagal
10. Selalu mengharap ridha, rahmat, dan pertolongan Allah serta
yakin semua itu dapat diraih disebut….
A. raja’ B.
taubat C. Tawakal D. dinamis E. gigih
Catatan:
Skor tiap item soal yang benar 10
2. Uraian Singkat
(dapat dibaca di Bab I bagian evaluasi sub a)
Catatan: Skor jawaban benar tiap soal 2
3. Essay
(dapat dibaca di Bab I bagian evaluasi sub b)
Catatan: Skor jawaban benar tiap item soal 2
4. Portofolio dan
Penilaian Sikap (dapat dibaca
di Bab I bagian evaluasi
sub c)
Catatan:
Skor penilaian
sebagai berikut:
a. Jika
peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya tepat pada waktu yang ditentukan dan
perilaku yang diamati serta alasannya benar, nilai 100.
b. Jika peserta didik
dapat mengumpulkan tugasnya setelah waktu yang ditentukan dan perilaku yang
diamati serta alasannya benar, nilai 90.
c. Jika peserta didik
dapat mengumpulkan tugasnya setelah waktu yang ditentukan dan perilaku yang
diamati serta alasannya sedikit ada
kekurangan, nilai 80.
VIII.
Pengayaan
Peserta didik yang sudah menguasai materi mengerjakan soal
pengayaan yang telah disiapkan oleh guru berupa pertanyaan-pertanyaan yang
berkaitan dengan akhlak terpuji. (Guru mencatat dan memberikan tambahan nilai
bagi peserta didik yang berhasil dalam pengayaan).
IX.
Remedial
Peserta didik yang belum menguasai materi akan dijelaskan kembali
oleh guru materi tentang “akhlak terpuji”. Guru akan melakukan penilaian
kembali (lihat poin 7) dengan soal yang sejenis. Remedial dilaksanakan pada
waktu dan hari tertentu yang disesuaikan contoh: pada saat jam belajar, apabila
masih ada waktu, atau di luar jam pelajaran (30 menit setelah jam pelajaran
selesai).
X.
Interaksi Guru Dengan Orang Tua
Guru meminta peserta didik memperlihatkan kolom “Ayo Berlatih”
dalam buku teks kepada orang tuanya dengan memberikan komentar dan paraf. Cara
lainnya dapat juga dengan mengunakan buku penghubung kepada orang tua yang
berisi tentang perubahan perilaku siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran
atau berkomunikasi langsung baik langsung, maupun memalui telepon, tentang
perkembangan perilaku anaknya.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
( R P P ) Kurikulum 2013
Satuan
Pendidikan
|
:
|
MAN 2 Pangandaran
|
Mata Pelajaran
|
:
|
|
Tema / Subtema
|
:
|
Akhlak Tercela
|
Kelas / Semester
|
:
|
XII (Dua Belas) / 2
|
Materi Pokok
|
:
|
|
Alokasi Waktu
|
:
|
x 45 Menit
|
I.
Kompetensi Inti (KI)
KI.I
Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya.
KI.2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong, kerjasama,
toleran, damai, santun, responsive dan pro aktif) dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan social dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
KI.3 Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan
factual, konseptual, procedural dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI.4 Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya disekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan
kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
II.
Kompetensi Dasar (KD)
1.2 Menghayati bahaya fitnah, namimah dan Ghibah.
2.2 Menghindari hal-hal yang mengarah kepada perilaku fitnah, namimah
dan Ghibah.
3.2 Memahami pengertian dan bahaya perilaku tercela fitnah,
namimah dan Ghibah.
4.2 Mempresentasikan pengertian dan bahaya perilaku tercela
fitnah, namimah dan Ghibah.
III.
Tujuan Pembelajaran
Setelah
melaksanakan proses mengamati, menanyakan, menalar, mencoba dan mengomunikasikan
diharapkan:
1.
Siswa dapat menjelaskan pengertian fitnah, namimah dan Ghibah
2.
Siswa dapat menjelaskan cara menghindari perilaku fitnah, namimah dan Ghibah
3.
Siswa dapat menyebutkan contoh-contoh perilaku fitnah, namimah dan Ghibah
IV.
Indikator Pencapaian
1.
Menjelaskan pengertian fitnah, namimah dan Ghibah
2.
Menjelaskan cara menghindari perilaku fitnah, namimah dan Ghibah
3.
Menyebutkan contoh-contoh perilaku fitnah, namimah dan Ghibah
V.
Materi Pokok
A. FITNAH
1. Pengertian Fitnah
Fitnah secara bahasa berarti ujian, jatuh pada hal yang tidak dinginkan
dan fitnah juga berarti kufur. Kata fitnah secara terminologi adalah perkataan
(tanpa dasar) yang dilancarkan untuk menjatuhkan atau merendahkan martabat
seseorang. Fitnah berintikan kebohongan yang diciptakan untuk membunuh karakter
(character assassination) seseorang karena ada sebab-sebab tertentu.
Dalam pandangan Yusuf al Qaradhawi pelaku fitnah adalah
orang-orang yang menyiksa umat Islam serta menyakiti para dainya. Pelaku fitnah
juga adalah orang-orang yang menyusupkan keyakinan-keyakinan yang sesat,
prinsip-prinsip yang merusak kepada agama.
2. Motivasi berbuat fitnah
a. Mencari harta duniawi
b. Menjerumuskan orang ke dalam neraka
c. Mencari jabatan atau posisi tertentu
3. Menghindari Perilaku Fitnah
a. Mengkaji dan mempelajari al-Qur’an
b. Meningkatkan keimanan
c. Berdoa agar terhindar dari bahaya fitnah
B. NAMIMAH
1. Pengertian Namimah
Secara etimologi namimah (adu domba) berarti suara pelan
atau gerakan. Secara terminology namimah adalah membuat perselisihan di
antara pihak yang sebenarnya sepaham atau menarungkan pihak-pihak yang
sesungguhnya sepaham melalui ucapan. Menurut al-Ghazali sesungguhnya namimah
bersifat luas yaitu dengan mengungkap sesuatu yang sesungguhnya tidak
seharusnya diungkap sehingga menimbulkan percekcokan di antara pihak-pihak yang
ada melalui ucapan, tulisan, perbuatan atau isyarat.
2. Hal-hal yang diinginkan dari perilaku Namimah
a. Melekatkan citra buruk pada seseorang
b. Melekatkan citra positif pada sosok lainnya.
c. Menjadi hobi
d. Menjadi berlebihan dalam ucapan
3. Menghindari perilaku Namimah
a. Menghindarigosip
b. Mencegah atau menasehati pembawa berita
c. Memilki asas praduga tak bersalah
C. GHIBAH
1. Pengertian Ghibah
Secara bahasa, Ghibah berasal dari bahasa Arab dengan akar
kata ghaaba, yang berarti tidak hadir atau sesuatu yang tertutup dari
pandangan. Kata Ghibah dalam bahasa Indonesia berarti menggunjing yakni,
menyebutkan kata-kata keji atau meniruniru suara atau perbuatan orang lain
dibelakangnya (tidak dipintunya) dengan maksud untuk menghinanya.
Secara terminology Ghibah berarti mengemukakan atau
membicarakan perihal orang lain yang apabila orang lain tersebut mendengarnya,
maka ia tidak menyukainya. Ghibah dapat mencakup hal fisik seperti mengemukakan
seseorang kurus, hitam, dekil dan bentuk fisik lainnya. Bisa juga
terkait keturunan misalnya mengemukakan tentang seseorang anak haram, anak
pelacur atau anak orang miskin. Begitu pula yang terkait dengan prilakunya
misalnya pembohong, penipu dan sifat buruk lainnya.
3. Dalil tentang Ghibah
Al-Quran sangat membenci prilaku ghibah, bahkan Allah Swt
mengemukakan prilaku ghibah sama seperti memakan daging mentah saudara sendiri
yang sudah meninggal dunia. Allah Swt berfirman:
“Hai orang-orang yang
beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari
purba-sangka itu dosa. dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah
menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan
daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya.
dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha
Penyayang.” QS. Al- Hujurat (49): 12)
2. Motivasi berbuat Ghibah
a. Mengobati sakit hati
b. Mengikuti teman
c. Untuk kesombongan dan kebanggaan
d. Iri hati
e. Bergurau
f. Menyindir atau mencaci
3. Menghindari perilaku Ghibah
a. Ingat bahwa Allah Swt tidak menyukai perbuatan Ghibah
b. Melakukan introspeksi diri
c. Menyadari bahwa Ghibah menyakitkan
4. Ghibah yang diperbolehkan
a. Mengungkap kezaliman
b. Meminta fatwa
c. Memberi peringatan kepada orang lain
d. Nampak dengan jelas kecacatannya
VI.
Proses Pembelajaran
a. Persiapan
1) Guru mengucapkan salam, menyapa, dan berdoa bersama.
2) Guru memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi tempat
duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
3) Guru membangkitkan semangat peserta didik dengan kegiatan kecil
yang bermakna, seperti senam mata, senam wajah, atau lainnya.
4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
5) Guru mengajukan pertanyaan secara komunikatif materi
sebelumnya dan mengaitkan dengan materi akhlak tercela (fitnah, namimah dan
ghibah)
6) Beberapa alternatif media/alat peraga/alat bantu bisa berupa
tulisan manual di papan tulis, kertas karton (tulisan yang besar dan mudah
dilihat/dibaca) atau bisa juga menggunakan multimedia berbasis ICT atau media
lainnya.
7) Untuk menguasai kompetensi ini salah satu model pembelajaran
yang cocok di antaranya model direct instruction (model pengajaran
langsung) yang termasuk ke dalam rumpun model sistem perilaku (the behavioral
systems family of model). Dikolabarasikan dengan
metode card sort (menyortir kartu). Metode ini bertujuan untuk mengaktifkan setiap individu sekaligus kelompok (cooperative
learning) dalam belajar.
b. Pelaksanaan
1) Guru meminta siswa mengamati gambar dan m e renungkan yang ada
pada kolom “Mari Mengamati”
2) Siswa mengemukakan hasil pengamatan gambar dan renungan
tersebut.
3) Guru memberikan penjelasan tambahan dan penguatan yang
dikemukaan siswa tentang hasil pengamatannya.
4) Guru meminta kembali siswa untuk mengamati gambar yang ada yang
ada di kolom “Mari Mengamati”.
5) Siswa mengemukakan isi gambar.
6) Guru memberikan penjelasan tambahan kembali dan penguatan yang
dikemukaan siswa tentang isi gambar tersebut.
7) Guru menyiapkan kartu berisi tentang materi pokok
sesuai KI / KD . (catatan: jumlah kartu diperkirakan sejumlah siswa yang ada
dikelas dan isi kartu terdiri dari kartu induk atau topic utama dan kartu
rincian.
8) Guru mengocok atau mengacak krtu agar tercampur
9) Guru membagikan kartu kepada murid dan masing-masing
memperoleh satu (boleh dua)
10) Guru meminta setiap siswa bergerak mencari kartu
induknya dengan mencocokkan kepada kawan sekelasnya
11) Setelah kartu induk dan seluruh kartu rincian sudah
ketemu, guru meminta siswa untuk membentuk kelompok dan menempelkan hasilnya di
papan secara berurtan.
12) Guru dan siswa melakukan koreksi bersama setelah semua
kelompok menempelkan hasilnya
13) Guru meminta salah satu penanggung jawab kelompok untuk
menjelaskan hasil sortir kartunya, kemudian mintalah komentar dari kelompok
lain
14) Guru memberikan apresiasi kepada setiap hasil kerja siswa
15) Guru memberikan penjelasan tambahan dan penguatan terhadap
hasil diskusi tersebut.
16) Guru menyampaikan perilaku tercela yang harus dihindari dalam
perilaku kehidupann sehari-hari
17) Guru membimbing peserta didik untuk membaca kisah nabi Ibrahim
dan kekayaannya
18) Peserta didik mengemukakan pendapatnya tentang hikmah dari
kisah nabi Ibrahim.
19) Guru memberikan penjelasan tambahan dan penguatan terhadap
kisah tersebut.
20) Guru dan peserta didik menyimpulkan intisari dari pelajaran
tersebut sesuai yang terdapat dalam buku teks siswa pada kolom rangkuman.
21) Pada kolom “Ayo Berlatih”,
a. Meminta peserta didik untuk mengerjakan bagian pilihan ganda
dan uraian.
b. Membimbing peserta didik untuk mengamati dirinya sendiri
tentang
perilaku-perilaku yang mencerminkan orang yang meneladani sifat
tersebut di lingkungannya (Kolom tugas).
c. Penutup
a. Penguatan materi :
Pendidik memberikan ulasan
secara umum terkait
dengan proses pembelajaran dan
hasil diskusi.
b. Mengadakan
tanya jawab tentang akidah Islam
c. Guru
merefleksi nilai-nialai mulai dalam materi akidah Islam.
d. Menutup pelajaran
dengan membaca salam,
kafaratul majlis dan membaca hamdalah.
VII.
Penilaian
Guru melakukan penilaian:
c. Pada kolom “Ayo Berlatih”
1) Pilihan ganda dan uraian. Skor penilaian sebagai berkut:
a) Pilihan ganda: jumlah jawaban benar x 1 (maksimal 10 x1 = 10)
Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, d atau e, di depan
jawaban yang paling benar !
1. Perkataan bohong yang disebarluaskan tanpa adanya bukti disebut
:
A. fitnah B.
hasad C. dzalim D. gosip E. iri
2. Fitnah adalah perkataan yang bermaksud menjelekan orang lain.
Pengertian ini berdasarkan pada:
A. kamus Al Munawwir D. Imam Ghazali
B. kamus besar bahasa Indonesia E. Ibnu Faris
C. Yusuf al-Qaradhawi
3. Pelaku fitnah adalah orang-orang yang menyusupkan
keyakinan-keyakinan yang sesat,
prinsip-prinsip yang merusak kepada agama. Ini adalah pendapat dari…
A. Quraisy Shihab D.
Imam Ghazali
B. Harun Nasution E. Ibun Sina
C. Yusuf al-Qaradhawi
4. Maksud potongan ayat QS. Al Baqarah ayat 191 adalah ....
A. fitnah itu lebih kejam daripada pembunuhan
B. dosa syirik lebih besar daripada pembunuhan
C. pembunuhan sama dengan fitnah
D. syirik sama dengan fitnah
E. syirik perbuatan dosa besar
5. Cara menghindari sifat fitnah adalah, kecuali …
A. meningkatkan keimanan
B. menerima dan menyebar informasi secara proporsional
C. bersikap sabar dan mengharap rahmat Allah
D. bersikap bijaksana
E. berbicara dengan lantang
6. Setan memiliki tabiat selalu ingkar kepadaAllah , bahkan
membangkang atas apa yang diperintahkanNya. Untuk itu setan mencari kawan
dengan cara ....
A. menggoda manusia untuk melakukan perbuatan yang wajar dan
mungkar
B. mengawal manusia untuk melakukan perbuatan yang keji dan
mungkar
C. mengancam nanusia untuk melakukan perbuatan yang ada dan
mungkar
D. mengancam manusia untuk melakukan perbuatan yang patut dan
mungkar
E. mengancam manusia untuk melakukan perbuatan yang pantas dan mungkar.
7. Mengemukakan sesuatu yang tidak disukai oleh orang lain disebut
dengan…
A. ghibah C. hasad E.
riya
B. namimah D. fitnah
8. Namimah sama dengan…
A. mengadu domba
D. iri hati
B. memperlihatkan kepada orang lain E. tidak perduli
C. berburuk sangka
9. Surat al Hujurat ayat 12 adalah ayat yang mengemukakan tentang…
A. namimah D.
riya
B. hasad
C. tajasus
E. ghibah
10. Mengungkap kezaliman, meminta fatwa dan menceritakan seseorang
yang sudah jelas keburukannya menurut umum merupakan ghibah yang
A. dianjurkan D.
dimakruhkan
B. diharamkan
E. diperintahkan
C. diperbolehkan
Catatan:
Skor tiap item soal yang benar 10
2. Uraian Singkat
(dapat dibaca di Bab I bagian evaluasi sub a)
Catatan: Skor jawaban benar tiap soal 2
3. Essay
(dapat dibaca di Bab I bagian evaluasi sub b)
Catatan: Skor jawaban benar tiap item soal 2
4. Portofolio dan
Penilaian Sikap (dapat dibaca
di Bab I bagian evaluasi
sub c)
Catatan:
Skor penilaian
sebagai berikut:
a. Jika
peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya tepat pada waktu yang ditentukan dan
perilaku yang diamati serta alasannya benar, nilai 100.
b. Jika peserta didik
dapat mengumpulkan tugasnya setelah waktu yang ditentukan dan perilaku yang
diamati serta alasannya benar, nilai 90.
c. Jika peserta didik
dapat mengumpulkan tugasnya setelah waktu yang ditentukan dan perilaku yang
diamati serta alasannya sedikit ada
kekurangan, nilai 80.
VIII.
Pengayaan
Peserta
didik yang sudah menguasai materi mengerjakan soal pengayaan yang telah disiapkan
oleh guru berupa pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan akhlak tercela
(fitnah, namimah dan Ghibah). (Guru mencatat dan memberikan
tambahan nilai bagi peserta didik yang berhasil dalam pengayaan).
IX.
Remedial
Peserta
didik yang belum menguasai materi akan dijelaskan kembali oleh guru materi tentang
“akhlak tercela”. Guru akan melakukan penilaian kembali (lihat poin 7) dengan soal
yang sejenis. Remedial dilaksanakan pada waktu dan hari tertentu yang
disesuaikan contoh: pada saat jam belajar, apabila masih ada waktu, atau di
luar jam pelajaran (30 menit setelah jam pelajaran selesai).
X.
Interaksi Guru Dengan Orang Tua
Guru
meminta peserta didik memperlihatkan kolom “Ayo Berlatih” dalam buku teksnkepada
orang tuanya dengan memberikan komentar dan paraf. Cara lainnya dapat juga dengan
mengunakan buku penghubung kepada orang tua yang berisi tentang perubahan perilaku
siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran atau berkomunikasi langsung baik
langsung, maupun memalui telepon, tentang perkembangan perilaku anaknya.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
( R P P ) Kurikulum 2013
Satuan
Pendidikan
|
:
|
MAN 2 Pangandaran
|
Mata Pelajaran
|
:
|
|
Tema / Subtema
|
:
|
Adab Membaca
Al-Qur’an dan Berdo’a
|
Kelas / Semester
|
:
|
XII (Dua Belas) / 2
|
Materi Pokok
|
:
|
|
Alokasi Waktu
|
:
|
x 45
Menit
|
I.
Kompetensi Inti (KI)
KI.I
Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya.
KI.2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong, kerjasama,
toleran, damai, santun, responsive dan pro aktif) dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan social dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
KI.3 Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan
factual, konseptual, procedural dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI.4 Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya disekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan
kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
II.
Kompetensi Dasar (KD)
1.3 Meyakini keutamaan membaca al-Qur’an do’a.
2.3 Terbiasa membaca al-Qur’an dan berdo’a dengan adab yang baik.
3.3 Memahami keutamaan adab membaca al-Qur’an dan adab berdo’a
dengan baik
4.3 Mempraktikkan akhlak (adab) membaca al-Qur’an dan berdo’a
secara baik dan benar.
III.
Tujuan Pembelajaran
Setelah melaksanakan proses mengamati, menanyakan, menalar,
mencoba dan mengkomunikasikan diharapkan:
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian membaca al-Qur’an dan
berdo’a
2. Siswa dapat menjelaskan adab membaca al-Qur’an dan berdo’a
3. Siswa dapat menjelaskan larangan-larangan ketika membaca
al-Qur’an dan berdo’a
4. Siswa dapat mempraktekkan (adab) membaca al-Qur’an dan berdo’a
IV.
Indikator Pencapaian
1. Menjelaskan pengertian membaca al-Qur’an dan berdo’a
2. Menjelaskan adab membaca al-Qur’an dan berdo’a
3. Menjelaskan larangan-larangan ketika membaca al-Qur’an dan
berdo’a
4. Mempraktekkan (adab) membaca al-Qur’an dan berdo’a
V.
Materi Pokok
A. ADAB MEMBACA AL-QUR’AN
1. Pengertian Membaca al-Qur’an
Membaca dalam bahasa Arab adalah qira’ah. Ia meupakan
bentuk masdar dari qara’a. Kata al-Qur’an juga merupakan bentuk masdar
kedua dari qara’a yang artinya memadukan atau mengumpulkan. Menurut
sebagian ulama hal yang demikian itu karena al-Qur’an merupakan kumpulan dari
kitab suci-kitab suci terdahulu bahkan merupakan muara dari seluruh ilmu
pengetahuan. Sementara dalam kamus bahasa Indonesia membaca berarti melihat
serta memahami isi dari apa yang tertulis, baik melisankannya atau hanya di
dalam hati. Dengan demikian membaca bukan hanya sekedar menyuarakan tetapi
masuk juga di dalamnya tadabbur atau memahami dan mengkaji. Sementara
al-Qur’an secara terminology berarti firman Allah Swt yang diturunkan kepada
nabi Muhammad Saw yang membacanya merupakan ibadah.
2. Dasar Perintah Membaca al-Qur’an
Allah Swt telah menurunkan al-Qur’an agar manusia membaca dan
melakukan tadabbur terhadapnya. Kelebihan Al-Qur’an dibandingkan dengan
kitab suci lainnnya adalah terpelihara keorisinalitasannya. Oleh karena itu
Allah Swt memerintahkan manusia untuk membacanya, baik berdasarkan al-Quran
atau sunnah nabi.
Di dalam al-Quran Allah Swt berfirman :
“Bacalah dengan (menyebut)
nama Tuhanmu yang Menciptakan”.(QS. al ‘Alaq(96:1)
Sementara di dalam hadits adalah hadits riwayat Abu Umamah:
Dari Abu Umamah, ia berkata:Aku mendengar rasulullah Saw bersabda:
“Bacalah al-Quran, maka sesungguhnya ia akan datang di hari kiamat sebagai
syafaat bagi pemiliknya” (HR. Muslim)
3. Adab Membaca al-Quran
a. Orang Yang membacanya berwudhu, tenang dan menghadap kiblat
b. Dalam hal banyak dan sedikitnya ayat yang dibaca dikembalikan
kepada yang membaca
c. Murattal
d. Menangis
e. Memperhatikan hak-hak ayat.
f. Memulai membaca dengan ta’awudz
g. Membaca dengan suara lembut
h. Membaca dengan suara merdu dan berurutan
B. ADAB BERDO’A
1. Pengertian
Doa berarti permohonan, harapan dan memuji kepada Allah Swt. Doa
dilakukan oleh manusia karena manusia meyakini ada kekuatan besar yang
memberikan andil dalam kehidupan, yaitu Allah Swt. Doa menurut Ibnu al-Qayyim
doa merupakan sebab yang paling kuat dalam menolak sesuatu yang tidak
diinginkan dan merupakan sebab terkuat bagi sesuatu yang diinginkan. Doalah
yang menolak, mengobati dan mencegah timbulnya musibah bahkan melenyapkan atau
meringankan musibah itu sendiri karena doa merupakn senjata bagi seorang
mukmin.
Allah Swt menganjurkan manusia untuk berdoa dan Ia menyatakan
bahwa diriNya dekat. Dalam hal ini Allah Swt berfirman:
”Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, Maka
(jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang
berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala
perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam
kebenaran”. (QS. Al Baqarah(2) : 186)
Rasulullah Saw juga menganjurkan untuk berdoa. Di dalam hadits
qudsi rasulullah Saw bersabda:
Dari Abu Hurairah R.A. berkata: Rasulullah Saw bersabda
sesungguhnya Allah Swt berfirman: “Aku
berada di sisi prasangka hambaKu denganKu dan Aku bersamanya apabila ia berdoa
kepadaKu”. (HR. Muslim)
Doa terbagi menjadi dua macam, yaitu: Doa masalah dan doa ibadah.
Doa masalah ialah permohonan seorang hamba akan hal-hal yang
bermanfaat baginya atau agar terhindar dari kerusakan.
Sementara doa ibadah adalah memohon kepada Allah Swt dengan
berlaku ikhlas kepadaNya dalam beribadah untuk mendapatkan apa yang ia inginkan
atau agar ia terhindar dari suatu kejahatan yang akan menimpanya. Hanya saja
dua hal ini sesungguhnya terkait dengan kuat.
2. Adab Berdo’a
Meskipun berdo’a bukan termasuk ibadah yang memiliki syarat atau
rukun tetapi ada beberapa hal yang harus kita perhatikan pada saat berdo’a,
kita mengenalnya dengan adab atau etika berdo’a. yaitu :
a. Berdoa di waktu-waktu khusus seperti di hari jum’at atau hari
‘Arafah
b. Berdoa pada keadaan tertentu seperti antara adzan dan iqamah
c. Menghadap kiblat
d. Meliirihkan suara diantara pelan sekali dank eras
e. Tidak berdoa dengan kalimat yang dibuat sendiri
f. Tunduk dan khusu’
g. Tekad yang kuat dan yakin terkabul
h. Mengokohkan doa dan mengulang-ulangnya
i. Memulai doa dengan memuji kepada Allah Swt
j. Mensucikan bathin
IV.
Proses Pembelajaran
a. Persiapan
1) Guru mengucapkan salam dan berdoa bersama.
2) Guru memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi tempat
duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
3) Guru memotivasi peserta didik dengan kegiatan yang ringan,
seperti cerita motivasi.
4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
5) Guru mengajukan pertanyaan secara komunikatif materi
sebelumnya dan mengaitkan materi adab membaca al-Qur’an dan berdo’a.
6) Beberapa alternatif media/alat peraga/alat bantu bisa berupa
tulisan manual di papan tulis, kertas karton (tulisan yang besar dan mudah
dilihat/dibaca) atau bisa juga menggunakan multimedia berbasis ICT atau media
lainnya.
7) Model pengajaran yang digunakan dalam kompetensi ini adalah
bermain peran (role playing). Model pembelajaran ini bertujuan untuk
mengeksplorasi perasaan peserta didik, mentransfer dan mewujudkan pandangan
mengenai perilaku, nilai dan persepsi peserta didik, mengembangkan keterampilan
(skill) memecahkan masalah dan tingkah laku, dan mengeksplorasi materi
pelajaran
dalam cara yang berbeda.
b. Pelaksanaan
1) Guru meminta siswa untuk mencermati gambar yang ada di kolom
“Mari Renungkan”.
2) Siswa mengemukakan hasil pencermatan tersebut.
3) Siswa mengamati gambar yang ada pada kolom “Mari Mengamati”.
4) Siswa mengemukakan isi gambar.
5) Guru memberikan penjelasan tambahan dan penguatan yang
dikemukakan Siswa tentang isi gambar tersebut.
6) Siswa menyimak penjelasan guru tentang “Adab membaca al Qur’an
dan berdo’a”.
7) Peserta didik dibagi dalam kelompok dan diberikan tugas untuk
berdiskusi sesuai dengan tema yang telah ditentukan.
8) Secara bergantian masing-masing kelompok menyampaikan hasilnya
sedangkan kelompok lainnya memperhatikan/menyimak dan memberikan tanggapan.
9) Guru memberikan penjelasan tambahan dan penguatan yang
dikemukakan peserta didik tentang materi
tersebut.
10) Secara bergantian masing-masing kelompok menampilkan perannya
sesuai dengan skenario yang telah dipelajarinya sedangkan kelompok lain
memperhatikan/ menyimak dan memberikan tanggapan.
11) Guru membimbing peserta didik untuk membaca kisah “Keteladanan
orang tua”.
12) Peserta didik mengemukakan pendapatnya tentang hikmah dari
kisah “keteladanan orang tua”.
13) Guru memberikan penjelasan tambahan dan penguatan terhadap
hasil pencermatan tersebut.
14) Guru dan peserta didik menyimpulkan intisari dari pelajaran
tersebut sesuai yang terdapat dalam buku teks siswa pada kolom rangkuman.
15) Pada kolom “Ayo Berlatih”,guru:
a. Meminta peserta didik untuk mengerjakan bagian pilihan ganda
dan uraian.
b. Membimbing peserta didik untuk mengamati dirinya sendiri
tentang perilaku-
perilaku yang mencerminkan orang yang meneladani sifat tersebut
dilingkungannya (Kolom tugas).
c. Penutup
a. Penguatan materi :
Pendidik memberikan ulasan
secara umum terkait
dengan proses pembelajaran dan
hasil diskusi.
b. Mengadakan
tanya jawab tentang akidah Islam
c. Guru
merefleksi nilai-nialai mulai dalam materi akidah Islam.
d. Menutup pelajaran
dengan membaca salam,
kafaratul majlis dan membaca hamdalah.
V.
Penilaian
Guru melakukan penilaian peserta didik dalam kegiatan:
b Kolom “ Ayo Berlatih” :
1) Pilihan ganda dan uraian.
a) Pilihan ganda: jumlah jawaban benar x 1 (maksimal 10 x1 = 10)
Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, d atau e, di depan
jawaban yang paling
benar !
1. Pengertian Al-Qur’an dari segi bahasa berasal dari kata qara’a
yang berarti
A. membaca
D. yang dibaca
B. bacaan
E. tulisan yang dibaca
C. terbaca jelas
2. firman Allah Swt yang diturunkan kepada nabi Muhammad Saw yang
membacanya merupakan ibadah merupakan definisi dari …
A. hadis Qudsi D. atsar Sahabat
B. al-Qur’an E.
ilham
C. hadis
3. Surat Al-‘Alaq ayat 1 merupakan dasar perintah
A. membaca hadis D.
berlaku adil
B. amar ma’ruf nahi munkar E. membaca
al-Qur’an
C. bermusyawarah
4. Kalangan sahabat nabi seperti Utsman bin Affan, Zaid bin
Tsabit, Ibnu Mas’ud dan Ubay bin Ka’ab menghatamkan al-Quran sebanyak … kali
dalam seminggu.
A. satu B. dua C. tiga D. Empat E. lima
5. Membaca secara perlahan tidak serampangan dan tergesa-gesa
diistilahkan dengan membaca secara. …
A. aktif B.
lagam C. murattal D. tahsin E. naghamat
6. Permohonan, harapan dan memuji kepada Allah Swt merupakan
pengertian dari….
A. da’wah C. amar
Ma’ruf E. amar
B. doa D. nahi
Munkar
7. Doa merupakan sebab yang paling kuat dalam menolak sesuatu yang
tidak diinginkan dan merupakan sebab terkuat bagi sesuatu yang diinginkan.
Pandangan ini adalah pandangan dari ….
A. Al-Ghazali C. Ibn al-Qayim E. Al-Zamakhsari
B. Ibnu Taimiyah D. Al-Juwaini
8. Meninggalkan doa adalah bentuk menyombongkan diri dari
menyembah Allah yang
berakibat pada...
A. kemarahan Allah C. keramahan Allah E. kecintaan Allah
B. kemurahan Allah D. belas kasih Allah
9. Nabi Muhammad SAW dalam perang badar, ketika ia melihat jumlah
kaum musyrikin sebanyak seribu sedang pasukan Islam tiga ratus Sembilan belas,
ia segera menghadap kiblat seraya mengangkat kedua tanganya berdoa. Hal itu
menunjukkan bahwa doa adalah …
A. ibadah B.
permohonan C. senjata D. anugerah E. shalat
10. Ayat ini
merupakan dasar waktu mustajab
dalam memanjatkan
doa, yakni
A. Berdoa di antara adzan dan iqamah C. Ketika turun hujan
B. Pada waktu sepertiga/akhir malam D. Ketika khatam (tamat)
membaca al-Qur’an
E. Ketika sujud dalam shalat
Catatan:
Skor tiap item soal yang benar 10
2. Uraian Singkat
(dapat dibaca di Bab I bagian evaluasi sub a)
Catatan: Skor jawaban benar tiap soal 2
3. Essay
(dapat dibaca di Bab I bagian evaluasi sub b)
Catatan: Skor jawaban benar tiap item soal 2
4. Portofolio dan
Penilaian Sikap (dapat dibaca
di Bab I bagian evaluasi
sub c)
Catatan:
Skor penilaian
sebagai berikut:
a. Jika
peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya tepat pada waktu yang ditentukan dan
perilaku yang diamati serta alasannya benar, nilai 100.
b. Jika peserta didik
dapat mengumpulkan tugasnya setelah waktu yang ditentukan dan perilaku yang
diamati serta alasannya benar, nilai 90.
c. Jika peserta didik
dapat mengumpulkan tugasnya setelah waktu yang ditentukan dan perilaku yang
diamati serta alasannya sedikit ada
kekurangan, nilai 80.
VIII.
Pengayaan
Peserta didik yang sudah menguasai materi, mengerjakan tugas
individu yang berupa mengamati perilaku teman-temannya yang ada kaitannya
dengan adab membaca al Qur’an dan berdo’a. (Guru mencatat dan memberikan
tambahan nilai bagi peserta didik yang berhasil dalam pengayaan).
IX.
Remedial
Peserta didik yang belum menguasai materi akan dijelaskan kembali
oleh guru materi adab membaca al Qur’an dan berdo’a. Guru akan melakukan
penilaian kembali (lihat poin 7) dengan soal yang sejenis atau memberikan tugas
individu merangkum materi iman kepada Allah. Remedial dilaksanakan pada waktu
yang telah ditentukan, boleh pada saat pembelajaran apabila masih ada waktu,
atau di luar jam pelajaran (30 menit setelah pulang jam pelajaran selesai).
X.
Interaksi Guru Dengan Orang Tua
Guru meminta peserta didik memperlihatkan kolom “Ayo Berlatih”
dalam buku teks kepada orang tuanya dengan memberikan komentar dan paraf. Cara
lainnya dapat juga dengan mengunakan buku penghubung kepada orang tua yang
berisi tentang perubahan perilaku siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran
atau berkomunikasi langsung baik langsung, maupun memalui telepon, tentang
perkembangan perilaku anaknya.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
( R P P ) Kurikulum 2013
Satuan
Pendidikan
|
:
|
MAN 2 Pangandaran
|
Mata Pelajaran
|
:
|
|
Tema / Subtema
|
:
|
Meneladani
keutamaan sifat Ibnu Rusyd dan Muhammad Iqbal
|
Kelas / Semester
|
:
|
XII (Dua Belas) / 2
|
Materi Pokok
|
:
|
|
Alokasi Waktu
|
:
|
x
45 Menit
|
I.
Kompetensi Inti (KI)
KI.I
Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya.
KI.2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong, kerjasama,
toleran, damai, santun, responsive dan pro aktif) dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan social dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
KI.3 Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan
factual, konseptual, procedural dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI.4 Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya disekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan
kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
II.
Kompetensi Dasar (KD)
2.4
Meneladani keutamaan sifat Ibnu Rusyd dan Muhammad Iqbal.
3.4
Menganalisis keutamaan sifat Ibnu Rusyd dan Muhamad Iqbal.
4.4
Menceritakan keutamaan sifat Ibu Rusyd dan Muhammad Iqbal.
III.
Tujuan Pembelajaran
Setelah melaksanakan proses menamati, menanya, menalar, mencoba
dan mengomunikasikan diharapkan:
a. Siswa dapat menyebutkan keutamaan sifat Ibnu Rusyd dan Muhammad
Iqbal
b. Siswa dapat menunjukkan sikap meneladani keutamaan sifat Ibnu
Rusyd dan Muhammad Iqbal
c. Siswa dapat menceritakan keteladanan Ibnu Rusyd dan Muhammad
Iqbal
IV.
Indikator Pencapaian
a. Menyebutkan keutamaan sifat Ibnu Rusyd dan Muhammad Iqbal
b. Menunjukkan sikap meneladani keutamaan sifat Ibnu Rusyd dan
Muhammad Iqbal
c. Menceritakan keteladanan Ibnu Rusyd dan Muhammad Iqbal
V.
Materi Pokok
A. IBNU RUSYD
1. Sejarah Singkat Ibnu Rusyd
Nama lengkapnya adalah Abu al Walid Muhammad ibn Ahmad ibn Rusyd.
Lahir pada tahun 520 H atau 1126 M di kota Kordoba Andalus (Spanyol) dari
keluarga bangsawan dan terpelajar.
Pendidikan awalnya ditempuh di tempuh di Kordoba. Di sini ia
belajar ilmu tafsir, hadits, fikih, akidah, bahasa Arab, matematika, fisika,
astronomi, logika, filsafat dan kedokteran. Koodoba saat itu dikenal sebagai
kota ilmu khususnya kajian filsafat yang sepadan dengan kota-kota lainnya
seperti Damaskus, Baghdad dan Mesir.
Setelah menyelesaikan pendidikannya pada tahun 1159 M ia dipanggil
oleh gubernur Seville untuk melakukan reformasi pendidikan. Setelah itu pada
tahun 1182 ia diangkat sebagai hakim di Kordoba. Beberapa bulan kemudian ia
pergi ke Maroko diangkat sebagai penasihat khalifah menggantikan Ibnu
Thufail(1105-1185 M). Di sini Ibnu Rusyd memperdalam ilmu filsafat.
2.Keteladanan Ibnu Rusyd
Meskipun berasal dari keluarga kaya dan terhormat, tidak
menjadikan Ibnu Rusyd bermalas malasan. Beliau adalah seorang yang mencintai
ilmu pengetahuan, cerdas dan selalu mempertahankan ketaatannya kepada Allah
swt. Terdapat suatu riwayat yang menjelaskan bahwa dirinya tidak pernah
terlepas dari membaca buku kecuali di malam saat orang tuanya wafat dan di
malam pertama hari perkawinannnya.
3. Karya-karya Ibnu Rusyd
Ibnu Rusyd memiliki banyak karya. Ernert Renan (1823-1892 M)
pernah melacak karya Ibnu Rusyd dan ditemukan berjumlah 78 buah yang tersebar
di dalam berbagai diplin ilmu diantaranya 28 buah di bidang filsafat, 20 buah
di bidang kedokteran, 5 buah dalam teologi, 8 buah dalam hukum, 4 buah dalam
astronomi, 2 buah dalam sastra dan 11 buah dalam ilmu-ilmu lain. Di antara
karya-karya Ibnu Rusyd adalah Bidayah al- Mujtahid wa Nihayah
al-Muqtashid (Permulaan Mujtahid dan puncak Muqtasid) , Fasl al-Maqali
fi ma Bain al-Hikmah wa al- Syari’ah min al-Ittishal (Mempertemukan
Filsafat dan Syariat).
4. Kisah akhir
Pada tahun 1195 Ibnu Rusyd mengalami cobaan hidup. Ia terkena
fitnah sehingga diasingkan di kawasan Atlantik. Seluruh buku-bukunya
dimusnahkan. Peristiwa ini tidak berlangsung lama karena pihak kerajaan
menyadari kekeliruannya dan merehabilitasi
nama baiknya. Pada tahun 595 H/1198 M diusia 72 tahun ia wafat di Maroko
lalu jenazahnya dibawa menuju Kordoba.
B. MUHAMMAD IQBAL
1.Sejarah Singkat Muhammad Iqbal
Muhamad Iqbal dilahirkan di Sialkot, Punjab India pada tanggal 22
Februari, tahun 1873 (pendapat lain 1876). Beliau berasal dari keluarga yang
secara status sosial berkategori sedang. Ayahnya pada mulanya adalah seorang
pegawai, tetapi kemudia beralih menjadi seorang pedagang. Nenek moyang Muhammad
Iqbal adalah orang-orang Brahmana Kasymir yang memeluk agama Islam tiga abad
sebelum kelahiran Muhammad Iqbal. Keluarga dikenal memiliki rasa kejiwaan yang
mistis dan rasa keagamaan yang angat dalam. Keadaan yang demikian sangat
berpengaruh pada Muhammad Iqbal.
Pada mulanya Muhammad Iqbal mempelajari al Qur’an dari ayahnya Nur
Muhammad, kemudian masuk Murry College, salah satu guru Muhammad Iqbal adalah
Mir Hasan, seorang guru besar sastra. Dialah yang sangat mempengaruhi kemampuan
Muhammad Iqbal, karena sejak saat itu, beliau benyak mengubah syair-syair.
Sedangkan guru Muhammad Iqbal dalam bidang sejarah an filsafat adalah Sir
Thomas Arnold.
2. Keteladanan Muhammad Iqbal
Muhammad Iqbal memiliki pandangan yang luas mengenai umat Islam.
Ia berpendapat kemunduran umat Islam karena kebekuan pemikiran mereka. Menurut Iqbal
hukum di dalam Islam sesungguhnya tidak statis. Ia dapat berkembang sesuai dengan
perkembangan zaman. Selain itu ia berpendapat bahwa pintu ijtihad masih terbuka
lebar. Oleh karena itu seorang muslim harus menggunakan akalnya semaksimal
mungkin sebagaimana anjuran al-Qur’an yang memerintahkan manusia untuk berpikir
dengan akalnya mengenai kedaan alam semesta.
Menurut Iqbal Intisari hidup adalah gerak dan hukum hidup adalah
menciptkan. Oleh karena itu Muhammad Iqbal menyerukan agar umat Islam bangkit
untuk menciptakan dunia baru. Pemikiran Muhammad Iqbal ini di dunia Islam
terkenal dengan paham dinamisme.
3.Karya-karya Muhammad Iqbal
Muhammad Iqbal adalah seorang penyair dan Filosof. Pemikirannya
mengenai kemajuan dan kemunduran umat Islam mempunyai pengaruh yang besar. Ia
memiliki banyak karya di antaranya The development of Metaphisics in Persia (Perkembangan
Metafisika di Persia) yang merupakan disertasinya.
Selain itu karyanya yang lain adalah The Recontructions of
Religious Thought in Islam yang merupakan hasil ceramahnya di beberapa
universitas di India. Ia wafat pada usia enam puluh dua tahun pada tahun
1938.
VI.
Proses Pembelajaran
a. Persiapan
1) Pembelajaran dimulai dengan guru mengucapkan salam dan berdoa
bersama.
2) Memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi tempat duduk
disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
3) Memotivasi peserta didik dengan kegiatan yang ringan, seperti
cerita motivasi.
4) Menyampaikan tujuan pembelajaran.
5) Mengajukan pertanyaan secara komunikatif materi
sebelumnya meneladani keutamaan sifat Ibnu Ruysd dan Muhammad Iqbal
6) Media/alat peraga/alat bantu bisa berupa tulisan manual di
papan tulis/whiteboard, kertas karton (tulisan yang besar dan mudah
dilihat/dibaca) atau bisa juga menggunakan multimedia berbasis ICT atau media
lainnya.
7) Model pengajaran yang digunakan dalam kompetensi ini adalah
bermain peran (role playing). Model pembelajaran ini bertujuan
untukmengeksplorasi perasaan peserta didik, mentransfer dan mewujudkan
pandangan mengenai perilaku, nilai dan persepsi peserta didik,
mengembangkan keterampilan (skill) pemecahan masalah dan tingkah
laku, mengeksplorasi materi pelajaran dalam cara yang berbeda.
b. Pelaksanaan
1) Guru meminta peserta didik untuk mencermati gambar dan renungan
yang ada dikolom “ Mari mengamati”.
2) Siswa mengemukakan pendapatnya tentang hasil pencermatannya.
3) Guru memberikan penjelasan tambahan dan penguatan terhadap
hasil pencermatannyan tentang gambar .
4) Guru meminta kembali siswa untuk mengamati gambar yang ada yang
ada di kolom “Mari Mengamati”.
5) Siswa mengemukakan pendapatnya tentang gambar tersebut.
6) Guru memberikan penjelaskan tambahan kembali dan penguatan yang
dikemukakan Siswa tentang isi gambar tersebut.
7) Siswa menyimak penjelasan guru atau mencermati gambar atau
tayangan visual/ film tentang contoh empati dan menghormati orang tua serta
guru secara klasikal atau individual.
8) Guru membentuk kelompok dan memberikan tugas untuk berdiskusi
sesuai dengan tema yang telah ditentukan.
9) Secara bergantian, masing-masing kelompok menyampaikan
hasilnya, sedangkan kelompok lainnya memperhatikan/menyimak dan memberikan
tanggapan.
10) Guru memberikan kuis/pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada
saat menjawab kuis siswa tidak boleh saling membantu.
11) Guru memberikan penambahan dan penguatan kepada siswa tentang
meneladani keutamaan sifat Ibnu Rusyd dan Muhammad Iqbal .
12) Guru menyampaikan skenario dan memberikan tugas kepada
masing-masing kelompok untuk memainkan peran yang telah ditentukan.
13) Secara bergantian masing-masing kelompok menampilkan perannya
sesuai dengan tema yang telah dipelajarinya sedangkan kelompok yang lain
memperhatikannya.
14) Guru membimbing peserta didik untuk membaca kisah “Umar dan
Orang Tua”.
15) Peserta didik mengemukakan pendapatnya tentang hikmah dari
kisah “Umar danOrang Tua”.
16) Guru memberikan penjelasan tambahan dan penguatan terhadap
kisah tersebut.
17) Guru dan peserta didik menyimpulkan intisari dari pelajaran
tersebut sesuai yang terdapat dalam buku teks siswa pada kolom rangkuman.
18) Pada kolom “Ayo Berlatih”, guru
a. Meminta peserta didik untuk mengerjakan bagian pilihan ganda
dan uraian.
b. Membimbing peserta didik untuk mengamati dirinya
sendiri tentang perilaku- perilaku yang mencerminkan orang yang meneladani
sifat Ibnu Rusyd dan Muhammad Iqbal di lingkungannya (kolom tugas).
c. Penutup
a. Penguatan materi :
Pendidik memberikan ulasan
secara umum terkait
dengan proses pembelajaran dan
hasil diskusi.
b. Mengadakan
tanya jawab tentang akidah Islam
c. Guru
merefleksi nilai-nialai mulai dalam materi akidah Islam.
d. Menutup pelajaran
dengan membaca salam,
kafaratul majlis dan membaca hamdalah.
VII.
Penilaian
Skor penilaian sebagai berikut.
a) Pilihan ganda: jumlah jawaban benar x 1 (maksimal 10
x1 = 10)
Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, d atau e, di depan
jawaban yang paling
benar !
1. Abu al-Walid Muhammad ibn Ahmad ibn Rusyd merupakan nama
lengkap dari....
a. Ibnu Rusyd
d.Ibn al-Qayim
b.Ibnu Tufail
e. Ibnu Taimiyah
c. Ibnu Batutah
2. Di manakah Ibnu mempelajari ilmu tafsir, hadits, fikih, akidah,
bahasa Arab, matematika, fisika, astronomi, logika, filsafat dan kedokteran. …
a. Baghdad d.
Kufah
b. Bashrah e.
Fest
c. Kordova
3. Apa yang diperdalam oleh Ibnu Rusyd saat ia menetap di Maroko….
a. tafsir d.
filsafat
b. hadits
e. kedokteran
c. fikih
4. Menurut Ernert Renan karya Ibnu Rusyd berjumlah…karya ilmiah
a. 70 b.72 c. 74 d. 76 e. 78
5. Di dalam hidupnya Ibnu Rusy pernah terkena fitnah dan ia
diasingkan di. …
a. Pacific
d. Kordova
b. Atlantik e. Damaskus
c. Syria
6. Muhammad Iqbal berasal dari keluarga ekonomi….
a. lemah d.
miskin
b. kuat
e. kaya
c. menengah
7. Pada tahun 1930 Muhammad Iqbal diangkat sebagai …
a. presiden Liga Muslim d. presiden Nato
b. presiden India e. presiden dunia Islam
c. presiden umat Islam
8. Menurut Muhammad Iqbal intisari hidup manusia adalah...
a. hati d.
Gerak
b. tubuh e. perbuatan
c. panca indera
9. Paham yang dianut oleh Muhammad Iqbal dalam rangka
membangkitkan umat Islam
a.fatalisme d.
natural
b. dinamis
e.free will
c. statis
10. Selain sebagai seorang penyair Muhammad Iqbal juga sebagai
seorang …
a.faqih
d. mufassir
b. muhaddits e. sufi
c. filosof
Catatan:
Skor tiap item soal yang benar 10
2. Uraian Singkat
(dapat dibaca di Bab I bagian evaluasi sub a)
Catatan: Skor jawaban benar tiap soal 2
3. Essay
(dapat dibaca di Bab I bagian evaluasi sub b)
Catatan: Skor jawaban benar tiap item soal 2
4. Portofolio dan
Penilaian Sikap (dapat dibaca
di Bab I bagian evaluasi
sub c)
Catatan:
Skor penilaian sebagai berikut:
a. Jika
peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya tepat pada waktu yang ditentukan dan
perilaku yang diamati serta alasannya benar, nilai 100.
b. Jika peserta didik
dapat mengumpulkan tugasnya setelah waktu yang ditentukan dan perilaku yang
diamati serta alasannya benar, nilai 90.
c. Jika peserta didik
dapat mengumpulkan tugasnya setelah waktu yang ditentukan dan perilaku yang
diamati serta alasannya sedikit ada
kekurangan, nilai 80.
VI.
Pengayaan
Peserta didik yang sudah menguasai materi diberi tugas untuk
mencari contoh kisah teladan yang ada hubungannya dengan empati, hormat kepada
orang tua dan guru (Guru mencatat dan memberikan tambahan nilai bagi peserta
didik yang berhasil dalam pengayaan).
VII.
Remedial
Peserta didik yang belum menguasai materi akan dijelaskan kembali
oleh guru materi “Berempati Itu Mudah Menghormati Itu Indah” dan melakukan
penilaian kembali (lihat poin 5) dengan soal yang sejenis. Remedial
dilaksanakan pada waktu dan hari tertentu yang disesuaikan, contohnya: pada
saat jam pelajaran apabila masih ada waktu atau diluar jam pelajaran (30 menit
setelah jam pelajaran selesai).
VIII.
Interaksi Guru Dengan Orang Tua
Guru meminta peserta didik memperlihatkan kolom “Ayo Berlatih”
dalam buku teks kepada orang tuanya dengan memberikan komentar dan paraf. Cara
lainnya dapat juga dengan mengunakan buku penghubung kepada orang tua tentang
perubahan perilaku siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran atau
berkomunikasi langsung, baik langsung maupun melalui telepon tentang
perkembangan perilaku anaknya.
boleh minta di kirem file ward nya..... sangat membutuh kan
BalasHapusKalau bisa bentuk file pdf
BalasHapus